TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 direkomendasikan mengonsumsi vitamin D. Berapakah dosis vitamin D yang dibutuhkan tubuh saat sedang terinfeksi virus tentunya sangat berbeda dengan ketika dalam kondisi sehat.
Ketua Yayasan Bersatu Sehatkan Indonesia dan penyintas Covid-19, dr. Meta Melvina, mengungkapkan saat terinfeksi virus maka tubuh membutuhkan vitamin B, C, D dan seng. Selain itu, biasanya dokter juga meresepkan antibiotik untuk mencegah peradangan yang disebabkan oleh virus.
Baca Juga:
"Vitamin D untuk mengurangi inflamasi atau peradangan dan pakai yang minimal 5.000 IU. Ada dokter yang merekomendasikan 10.000 IU tapi harus dalam pengawasan dokter," ungkapnya.
Dia mengungkapkan pada saat pandemi, obat antivirus Covid-19 sangat sulit dicari. Bila ada pasien yang sedang isolasi mandiri tidak mendapatkan antivirus maka bisa minum vitamin dan imboost. Vitamin D bisa diperoleh dengan berjemur matahari pagi. Umumnya masyarakat mengetahui vitamin D bisa menjaga sistem kekebalan tubuh. Zat ini juga baik bagi tulang dan gigi.
Selain itu, vitamin D juga berfungsi mencegah flu. Hal ini tertuang dalam sebuah penelitian yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition, yang menyebutkan 167 siswa sekolah dasar diteliti apakah ada kaitan kekurangan vitamin D dan serangan flu. Hasilnya, anak yang mengonsumsi vitamin D yang cukup lebih terlindungi dari virus.
Tak hanya itu, vitamin D juga bertanggung jawab atas sedikitnya 2.000 gen dalam tubuh sehingga kecukupan vitamin D membantu fungsi DNA yang lebih baik dan melindunginya dari kerusakan.
Baca juga: Pro Kontra Vitamin D Bisa Mengusir Covid-19, Pakar Paparkan Fakta