Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Panduan Menyusui bagi Ibu yang Positif Covid-19

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Sejumlah wanita menyusui bayinya dalam acara mempromosikan manfaat menyusui di sebuah taman di Bogota, Kolombia, 3 November 2017. Ratusan ibu menyusui bayi mereka untuk mempromosikan pemberian ASI sebagai bagian dari hak bayi. AFP PHOTO / Raul Arboleda
Sejumlah wanita menyusui bayinya dalam acara mempromosikan manfaat menyusui di sebuah taman di Bogota, Kolombia, 3 November 2017. Ratusan ibu menyusui bayi mereka untuk mempromosikan pemberian ASI sebagai bagian dari hak bayi. AFP PHOTO / Raul Arboleda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Virus SARS-CoV-2 merupakan virus yang menjangkiti berbagai jenis orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Seorang ibu yang sedang menyusui bayinya pun dapat terinfeksi. Sementara bayi tetap perlu mendapat nutrisi dari ibunya. Karena itu menyusui bayi pada masa pandemi Covid-19 menjadi masalah tersendiri.

Ibu yang terinfeksi Covid-19 ditakutkan akan menularkan virus SARS-CoV-2 kepada bayinya. Proses menyusui mengharuskan ibu melakukan kontak erat dengan bayinya. Padahal, dilansir dari Healthline, bayi yang memiliki sistem imun rendah akan sangat rentan terhadap Covid-19.

Meskipun demikian, World Health Organization (WHO) tetap menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Dilansir dari laman resminya, WHO menekankan bahwa risiko yang ditimbulkan Covid-19 tidak sebanding dengan risiko yang ditimbulkan apabila ibu tidak menyusui bayinya. Ketika ibu yang terinfeksi Covid-19 melakukan isolasi mandiri, ia harus tetap berada bersama bayinya untuk menyusui.

Selain itu, beberapa riset yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa risiko terjadinya penularan dari ibu yang menyusui terhadap bayinya sangatlah kecil. Sekalipun terjadi penularan melalui menyusui, gejala yang ditimbulkan pun biasanya tidak parah. Beberapa bayi yang positif karena menyusui bahkan tidak bergejala sama sekali.

Riset WHO juga menunjukkan bahwa risiko tidak menyusui bayi jauh lebih besar daripada Covid-19. Bayi yang tidak mendapat ASI dari ibunya memiliki risiko kematian 14 persen lebih besar daripada bayi yang positif Covid-19.

Meskipun demikian, WHO tetap menganjurkan untuk menaati protokol kesehatan ketika menyusui bayi. Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyusui bayi selama pandemi Covid-1Selalu gunakan masker ketika menyusui

Meskipun risiko Covid-19 terhadap bayi kecil, penularan harus tetap dicegah. Ibu harus tetap memakai masker ketika menyusui. Sementara itu, karena proses pernapasannya belum terlalu baik, bayi tidak perlu memakai masker.

Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui

Selain untuk keperluan sanitasi, cuci tangan ketika menyusui juga merupakan upaya pencegahan Covid-19. Cuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah menyusui. Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penularan Covid-19.

Bersihkan saluran ASI secara berkala

Selain tangan, saluran ASI juga merupakan bagian tubuh yang sering terlibat kontak ketika menyusui. Oleh karena itu, saluran ASI juga perlu dibersihkan sebelum dan sesudah menyusui.

Bagaimanapun juga, ASI merupakan kebutuhan vital bagi bayi. Riset WHO bahkan menunjukkan bahwa tidak menyusui bayi membawa risiko yang lebih besar daripada infeksi Covid-19. Dengan demikian, ibu harus tetap menyusui bayinya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Ibu yang Positif Covid-19 Disarankan Tetap Memberikan ASI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

30 menit lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

1 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

2 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

3 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.