Ini Beda Pandemi dan Endemi, Covid-19 Termasuk yang Mana?

TEMPO.CO, Jakarta - Beda tingkat penyebarannya dan upaya pemusnahannya, beda pula penyebutannya. Ada pandemi, endemi, epidemi dan wabah. Terkait virus covid-19 awalnya World Health Organization (WHO) memutuskannya sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020 lalu.

Namun, WHO mengumumkan pernyataan baru bahwa covid-19 disebut sebagai penyakit endemik. Sebab, sejak penularannya yang memasuki tahun kedua tak kunjung mereda, sehingga WHO menyebutkan bahwa penyakit ini akan terus ada dan tidak sepenuhnya hilang.

Lantas bagaimana perubahan pandemi menjadi endemi? Apa sebenarnya perbedaannya.

Seiring perkembangan kasus penyakit, defenisi akan kesehatan bisa berubah. Perbedaan istilah tersebut menunjukkan skala dari penyebaran penyakit tersebut.

Disebutkan dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu; wabah. Contohnya AIDS di Afrika.

Dengan kata lain, maksud epidemi adalah peningkatan kasus suatu penyakit di lokasi geografis tertentu namun tidak secara menetap ada. Agen infeksius, misalnya virus, menjadi lebih prevalen atau lebih banyak dibandingkan dengan area lain di mana virus tersebut juga berada. Selain itu, epidemi juga dapat terjadi di suatu daerah yang belum pernah mengalami penyakit tersebut.

Selanjutnya endemi, berasal dari kata “en” dan “demos” . Bahasa Yunani yang berarti untuk “dalam” dan “rakyat”. Artinya endemi merupakan suatu wabah infeksi yang melanda suatu populasi tanpa campur tangan dari pihak luar manapun. Tak hanya itu, wabah tersebut berlangsung dalam waktu yang lama serta tidak dapat musnah.

Sedangkan pandemi berasal dari Bahasa Yunani, “pan” yang berarti “semua” dan “demos” yang berarti “rakyat”. Singkatnya sebuah epidemi atau wabah global yang terjadi pada waktu yang sama dalam daerah yang sangat luas.Dalam pengertian yang paling klasik, ketika sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah di dunia, sudah dianggap pandemi.

Menurut WHO, kriteria suatu wabah disebut sebagai pandemi, adalah terdapat penyakit baru yang muncul pada suatu populasi, kemudian menyebabkan penyakit yang serius pada manusia; serta  mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Meski demikian, pendapat beberapa ahli epidemiologi mengklasifikasikan sebuah situasi pandemi hanya apabila penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampak melalui penularan setempat.

Kemudian setelah pandemi dan endemi, selanjutnya pengertian wabah, yaitu peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil, jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang diantisipasi. Ketika sebuah penyakit baru muncul, wabah jadi terlihat jelas karena jumlah kasus yang diantisipasi akibat penyakit itu masih kosong

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Pakar HAM Unair Sebut Pemerintah Jadikan Pandemi sebagai Aji Mumpung