Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rasa Ingin Tahu dan Narsis Bikin Orang Suka Rekam Video Seks

image-gnews
Proses persalinan normal tidak secara langsung memengaruhi kehidupan seks suami dan istri. (Foto: Cottonbro)
Proses persalinan normal tidak secara langsung memengaruhi kehidupan seks suami dan istri. (Foto: Cottonbro)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Publik kerap dihebohkan dengan beredarnya video seks dari para publik figur.  Bocornya video pribadi tersebut biasanya karena peretasan atau jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Saat rekaman video syur mudah diretas dan rentan bocor, lantas mengapa masih banyak orang yang merekam aktivitas seksualnya?

Menurut Annabelle Knight, seorang pakar seks asal Inggris dan panelis program BBC #sextakeover, merekam diri sendiri saat berhubungan seksual bagi banyak orang merupakan suatu hal yang menyenangkan dan seksi. Kebanyakan orang memiliki rasa ingin tahu seperti apa gaya dan penampilan mereka ketika berhubungan badan.

“Semakin banyak orang yang merekam diri mereka ketika berhubungan badan karena hal itu menyenangkan,” kata Annabelle dilansir dari situs Madamenoire, Jumat, 16 Juli 2021.

Knight menjelaskan banyak pasangan yang menonton video mereka di ranjang untuk menambah gairah ketika ingin berhubungan seks lagi.

Di tengah kerentanan peretasan dan kebocoran video seks, Knight menyarankan agar hanya memvideokan hubungan seks tersebut dengan orang yang dipercaya dan mampu menyimpan rahasia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pakar seks lain, Stu Nugent, menyatakan bahwa sifat seseorang yang narsis juga berpengaruh terhadap aktivitas merekam aktivitas seksual.

“Banyak orang ingin melihat betapa erotis dirinya dengan cara merekam hubungan seks,” kata Stu Nugent

EIBEN HEIZIER

Baca juga: Lakukan Ini Jika Dapat Ancaman Penyebaran Video Seks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

20 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

43 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

44 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

59 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.


Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

24 Februari 2024

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.


Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

24 Februari 2024

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.


Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

23 Februari 2024

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

Perbuatan bullying memungkinan dikurangi risikonya atau dicegah tak hanya peran orang tua, tapi juga para guru


Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

23 Februari 2024

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock
Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

Perundungan atau bullying makin disoroti, apalagi baru-baru ini santer dibicarakan kasus bullying di SMA yang melibatkan anak salah satu selebritas