Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa itu Paru-paru Basah? Ketahui Penyebab dan Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaParu-paru basah atau dalam istilah medis disebut pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua kantung paru-paru, yang menyebabkan kantung udara meradang dan membengkak sehingga berisi cairan atau lendir. Hal ini mengakibatkan penderita mengalami batuk berdahak, demam, menggigil dan kesulitan bernapas

Melansir dari laman resmi Mayo Clinic, mayoclinic.org, Jumat, 16 Juli 2021, paru-paru basah disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang dihirup melalui udara. Tubuh biasanya dapat mencegah kuman ini menginfeksi paru-paru. Tetapi kadang-kadang kuman ini dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh, bahkan jika kesehatan tubuh sedang baik baik saja.

Pneumonia dapat menjadi penyakit yang ringan hingga mengancam jiwa, terutama jika dialami oleh bayi dan anak kecil, orang tua berusia di atas 65 tahun, dan orang orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jika pneumonia menyebabkan 16 persen kematian balita di dunia pada 2015.

Adapun gejala penderita penyakit pneumonia dari ringan hingga berat tergantung pada faktornya. Seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan usia penderita serta kesehatan penderita secara keseluruhan. Jika gejalanya ringan paru-paru basah, mirip dengan yang pilek atau flu, tetapi bertahan lebih lama. Lebih rincinya gejala pneumonia dapat meliputi:

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)
  • Batuk berdahak
  • Kelelahan
  • Demam, berkeringat dan menggigil
  • Suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh normal (pada orang dewasa yang lebih tua dari usia 65 dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah)
  • Mual, muntah, atau diare
  • Sesak napas

Bila gejala-gejala tersebut berlangsung terus-menerus segeralah temui dokter untuk mendapat beberapa pengobatan.

Untuk membantu mencegah pneumonia, dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin tersedia untuk mencegah beberapa jenis pneumonia dan flu, tentunya ini melalui konsultasi dokter.

Pastikan juga anak anak telah mendapatkan vaksinasi. Dokter merekomendasikan vaksin pneumonia berbeda untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, penting untuk melindungi diri dari infeksi pernapasan yang menyebabkan pneumonia, mulai dari cuci tangan secara teratur atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol, dan hindari merokok. Merokok dapat merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi pernapasan.

Pencegahan dari dalam juga diperlukan untuk menghindari paru-paru basah. Caranya dengan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat melalui tidur yang cukup, berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat.

WILDA HASANAH 

Baca Juga:

Kenali Pneumonia pada Anak dengan Teknik Hitung Napas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

2 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

5 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

8 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

8 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

9 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

13 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

16 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?