Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bolehkah Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Dimajukan?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 pada seorang anak di Rumah Sakit Lapangan Artha Graha Peduli, Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021. DPD Melakukan peninjauan ke sejumlah titik vaksinasi yang dilakukan pihak swasta sebagai bentuk pengawasan terhada publik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 pada seorang anak di Rumah Sakit Lapangan Artha Graha Peduli, Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021. DPD Melakukan peninjauan ke sejumlah titik vaksinasi yang dilakukan pihak swasta sebagai bentuk pengawasan terhada publik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Lonjakan kasus Covid-19 yang dibarengi dengan munculnya varian Delta membuat vaksinasi menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sementara itu, proses vaksinasi sendiri memakan waktu yang cukup lama.

Guna memperkuat efeknya, sebagaimana dilansir dari Healthline, vaksinasi dilakukan dalam dua dosis. Pemberian dua dosis ini pun harus dilakukan dalam interval waktu yang cukup lama pula, biasanya lebih dari dua minggu.

Pemberian interval waktu ini, sebagaimana dilansir dari laman resmi RSUD Tulungagung, berguna untuk memberikan waktu bagi antibodi  Immunoglobulin M. Sementara itu, vaksinasi dosis ke-2 akan membentuk antibodi Immunoglobulin G. Kedua jenis antibodi ini akan memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang yang telah mendapat vaksin terhadap infeksi virus SARS-CoV-2. 

Namun, jumlah vaksin yang semakin terbatas dan antrean peserta vaksinasi yang panjang membuat vaksin dua dosis dalam interval waktu yang lama terasa melelahkan. Terlebih, Covid-19 varian delta yang sangat mudah menular membuat orang semakin berbondong-bondong untuk segera mendapat vaksinasi. Interval waktu dari vaksinasi pertama ke vaksinasi kedua pun terkesan melelahkan. Lantas, apakah boleh melakukan vaksinasi dosis ke-2 lebih cepat?

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, waktu paling cepat untuk melakukan vaksinasi dosis ke-2 adalah 14 hari setelah dosis pertama. Sementara itu, beberapa sumber lain menyebutkan bahwa beberapa jenis vaksin memiliki interval yang berbeda antara dosis pertama dengan dosis ke-2.

Vaksin AstraZeneca, sebagaimana dilansir dari laman resmi World Health Organization, memiliki interval 8 hingga 12 minggu. Sementara itu, penelitian dari British Medicine Journal menyebutkan bahwa vaksin Novavax memiliki interval 3 minggu antar masing-masing dosisnya.

Vaksin Sputnik V pun juga memiliki interval yang sama dengan Novavax sebagaimana dilansir dari The Lancet. Kemudian, vaksin Coronavac atau lebih dikenal sebagai vaksin Sinovac memiliki interval 1 bulan di antara dua dosisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua jenis vaksin yang kini digunakan di Indonesia adalah vaksin AstraZeneca dan Sinovac. Melihat berbagai interval tersebut, anjuran Kemenkes mengenai interval vaksinasi jauh lebih singkat daripada rekomendasi berbagai penelitian tersebut.

Adapun, dilansir dari laman Kemenkes, keputusan untuk memberikan interval waktu yang lebih singkat bertujuan untuk mempercepat proses vaksinasi di tengah ledakan kasus dan munculnya varian delta.

Langkah Kemenkes ini bukan yang pertama. Sebagaimana dilaporkan British Heart Foundation, Inggris juga melakukan percepatan vaksinasi melalui penyingkatan interval antardosis. Hasil percobaan penyingkatan interval menemukan bahwa tidak ada risiko yang berarti. Sementara itu, dengan pemberlakuan penyingkatan interval, jumlah kasus Covid-19 di Inggris menjadi menurun.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Sebab Efek Samping Vaksinasi Ke-2 Lebih Terasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 menit lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 jam lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

2 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.