TEMPO.CO, Jakarta - Isolasi mandiri jadi solusi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala serta bagi pasien dengan gejala ringan maupun sedang mengingat penuhnya rumah sakit di sejumlah daerah. Namun, ketika isoman tak sembarang obat dapat dikonsumsi.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Indonesia dalam akun Instagramnya pada Selasa, 6 Juli 2021 memberikan rekomendasi obat yang harus dihindari saat isolasi mandiri. Obat-obat itu adalah antibiotik, steroid, hidroksiklorokuin, lopinavit/ritonavir, dan remdesivir.
Antibiotik tidak direkomendasikan karena Covid-19 disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak akan berdampak pada virus. Sedangkan penggunaan steroid secara berlebihan dapat berdampak serius bahkan mengancam nyawa. Hidroksiklorokuin, lopinavit/ritonavir, dan remdesivir juga tidak direkomendasikan karena belum ditemukan bukti kuat terkait efektivitasnya.
“Obat Covid sebenarnya belum ada yang pas. Obat-obat saat ini bersifat off label artinya belum jelas khasiatnya, bukti ilmiahnya belum banyak,” kata Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Suharjono, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 17 Juli 2021.
Selain itu, WHO dalam laporannya pada 31 Maret 2021 lalu juga tidak merekomendasikan penggunaan Ivermectin karena besarnya perhatian dunia akan potensi obat ini.
Menanggapi hal ini, Suharjono mengatakan Ivermectin bahkan sudah beredar di pasaran meskipun masih dalam tahap uji klinis. “Kan sekarang ada toko online. Kalau apotek malah jarang punya Ivermectin. Saya nggak tahu kok bisa demikian, ngontrolnya bagaimana,” ujarnya.
Suharjono pun memberikan rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi ketika isoman. Menurut dia, obat wajib ketika isoman adalah vitamin C, vitamin D, dan zinc. Ketika demam saat isoman bisa diatasi dengan paracetamol. Sedangkan kalau nafsu makan turun karena lidah terasa pahit dapat mengonsumsi obat penambah nafsu makan.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Macam Obat dan Vitamin yang Dibutuhkan kala Isolasi Mandiri