TEMPO.CO, Jakarta - Terbatasnya tempat tidur karena Covid-19 membuat sebagian penderita yang mengalami gejala ringan untuk isolasi mandiri di tempat tinggal mereka masing-masing. Selama isolasi mandiri, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan, berikut merupakan tips isolasi mandiri yang dilansir dari Covid-19 Jakarta:
Kapan Harus Melakukan Isolasi Mandiri?
Jika telah merasakan gejala-gejala Covid-19 seperti batuk, kehilangan daya penciuman (anosmia) atau demam, segera lakukan isolasi mandiri dan membuat jadwal untuk tes PCR di fasilitas kesehatan terdekat. Anda juga wajib melakukan isolasi mandiri jika sempat melakukan kontak erat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Bagi orang yang terinfeksi virus Corona dan tidak memiliki gejala wajib lapor ke Puskesmas sesuai domisili, agar diarahkan ke lokasi isolasi terkendali yang tersedia.
Umumnya, isolasi mandiri berlangsung selama 10-14 hari sejak seseorang terkonfirmasi positif. Namun, bila gejala yang dirasakan tidak berkurang atau membaik, maka isolasi mandiri bisa lebih panjang durasinya. Saat menjalani isolasi mandiri, selalu gunakan masker di dalam rumah, jangan berkontak fisik dengan orang lain, dan pisahkan peralatan pribadi dengan milik orang lain.
Lalu, pastikan suplai obat-obatan pribadi, masker, hand sanitizer, serta disinfektan cukup. Agar sirkulasi udara di ruangan baik, jangan lupa untuk membuka jendela setiap pagi. Terakhir, pantau selalu kondisi kesehatanmu. Cari tahu apakah gejala yang kamu rasakan membaik atau tidak.
Apa saja obat yang perlu dipersiapkan?
Obat demam
Vitamin C dengan aturan dosis:
1-3 tahun : maksimal 400mg/hari
4-8 tahun : 600mg/hari
9-13 tahun : maksimal 1200mg/hari
14-18 tahun : maksimal 1800mg/hariVitamin D3 dengan aturan dosis:
<3 tahun : 400U/hari
Anak : 1000U/hari
Remaja : 2000U/hari
Remaja obesitas: 5000U/hari- IklanScroll Untuk Melanjutkan
Zink dengan dosis 20mg/hari selama 14 hari
Simpan Nomor-nomor Penting
Hal ini penting dilakukan untuk berjaga-jaga saat Anda membutuhkan bantuan cepat. Nomor-nomor telepon penting yang harus kamu simpan antara lain hotline Posko Kesehatan Dinas Kesehatan (112 dan 081 112 112 112), hotline Puskesmas domisili, dan penanggung jawab lokasi isolasi terkendali. Jangan lupa juga untuk menyimpan nomor telepon Ketua RT, tetangga, serta keluarga terdekat.
Bagaimana Mengusir Kebosanan Saat Isolasi Mandiri, Terutama Saat Bersama Anak?
1. Menelepon Teman atau Keluarga
Menelepon teman atau keluarga bisa membuat pikiran menjadi positif dan menjadi hiburan di kala isolasi mandiri. Anda dan anak anda dapat berbincang bersama teman maupun keluarga untuk mengatasi jenuh saat isolasi mandiri, sekaligus mempererat tali silaturahmi.
2. Melakukan Kegiatan yang Menghibur
Stres rentan dirasakan mereka yang harus menjalani isolasi mandiri, terutama pada anak saat tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain menonton serial yang alur ceritanya ringan dan menghibur, membaca buku-buku yang belum sempat dibaca, bermain game di gadget maupun permainan papan, atau melakukan hobi bersama si kecil.
3. Rutin Membersihkan Ruangan
Selain wajib memperhatikan sirkulasi udara, pasien isolasi mandiri harus rutin membersihkan ruangan tempat ia tinggal. Berhari-hari di dalam suatu ruangan bisa membuat ruangan terasa sumpek dan cepat kotor. Mulai dengan menyapu, membersihkan barang-barang dengan disinfektan, lalu mengepel. Ruangan yang wangi dan bersih tentu akan membuat perasaan kita lebih rileks serta senang.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Daftar Jenis Obat yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri