Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Ilmuwan Indonesia Lebih Memilih Berkarier di Luar Negeri

Reporter

image-gnews
Ilustrasi penelitian di Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Ilustrasi penelitian di Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inilah kenyataan yang harus dihadapi Indonesia. Sebagian talenta terbaik di berbagai bidang, termasuk teknologi informasi dan para ilmuwan, lebih memilih mengembangkan karir di luar negeri.

Indri Juwita Asmara, Peneliti Kebijakan IPTEK dan Inovasi LIPI, mengatakan pada beberapa literatur ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi terjadinya migrasi intelektual, antara lain pendapatan yang lebih tinggi di luar negeri, lebih banyak kesempatan kerja, kondisi kerja yang lebih baik, standar hidup yang lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih baik, serta fasilitas R&D yang lebih mendukung di luar negeri.

Indri bersama tim pernah melakukan penelitian mengenai ilmuwan diaspora. Dari penelitian tersebut ditemukan adanya dua faktor utama yang mempengaruhi fenomena tersebut, antara lain daya tarik (kenyamanan, kualitas hidup yang lebih baik, dan fasilitas yang mendukung aktivitas riset), dan kesempatan untuk menjadi ilmuwan diaspora di luar negeri terbuka melalui kompetisi global yang berdasarkan prestasi kerja.

Kedua, pandangan terhadap keadaaan di Indonesia yang turut mempengaruhi keputusan ilmuwan diaspora untuk berkerja di luar negeri, seperti rasa khawatir, kekecewaan pada sistem, birokrasi panjang dan berbelit, serta perasaan kurang dihargai oleh negara sendiri.

"Sebanyak 60 persen saintis diaspora menyetujui rasa kurang dihargai membuat saintis memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Ketersediaan bidang ilmu yang diinginkan, kelengkapan keperluan riset, ilmu yang lebih luas dalam bidang yang diinginkan, serta pendanaan riset merupakan cerminan fasilitas yang tersedia di luar negeri," ujarnya.

Pada umumnya, tujuan ilmuwan adalah negara maju dengan tingkat pendanaan riset yang tinggi dan dibutuhkan langsung oleh industri, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, dan Singapura.

"Walaupun ada beberapa faktor pendorong yang kuat untuk bekerja di luar negeri, keinginan untuk kembali ke Indonesia sebetulnya tetap ada," ujarnya.

Ada beberapa hal yang menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah bersama, yakni bagaimana pemerintah melalui lembaga litbang, perguruan tinggi, dan swasta mampu menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang baik. Misalnya dengan kebijakan yang lebih baik dan diikuti komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan peran ilmuwan diaspora sehingga dapat menjadi bagian dalam pembangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indri juga mengatakan fenomena yang terjadi saat ini sebetulnya bukan sekadar kehilangan atau mendapatkan kembali tetapi bagaimana agar talenta terbaik Indonesia tetap dapat berkontribusi di mana pun berada. Fenomena ini disebut dengan Brain Circulation. Hal ini yang terjadi dengan keterlibatan insinyur dari Cina dan India di Lembah Silikon, Amerika Serikat (29 persen bisnis teknologi di sana dijalankan oleh insinyur dari Cina dan India).

Di India, migrasi intelektual berkontribusi pada reputasi Bangalore sebagai lembah Silikon-nya India dan pengembangan Nanocity. Taiwan yang mendirikan Hsinchu Science Industrial Park di Taipei sebagai pusat pengembangan teknologi tinggi, seperti industri semikonduktor, komputer, telekomunikasi, dan optoelektronik. Sebagian besar perusahaan ini didirikan oleh Tionghoa Taiwan yang berpendidikan dan bekerja di Sektor IT di AS dan negara maju lain.

"Dari sini kita bisa melihat bahwa konsep brain drain, di mana intellectual migration hanya menguntungkan satu negara saja dengan mengorbankan negara asal tidak lagi relevan dan tergantikan oleh konsep Brain Circulation yang menguntungkan kedua belah pihak negara asal maupun negara penerima," tuturnya.

Di sinilah dia melihat keberadaan ilmuwan diaspora di luar negeri dapat berperan sebagai agen yang membuka jalan dalam perkembangan iptek dan inovasi di Indonesia. Misalnya melalui pertukaran mahasiswa atau ilmuwan, mahasiswa PhD dan pascadoktoral, profesor tamu, dan kolaborasi riset hingga pengembangan startup.

"Hal ini lah yang dapat memberi ruang bagi pemerintah dan swasta di dalam negeri untuk dapat meningkatkan peran diaspora di dalam negeri," tuturnya.

Baca juga: Bukan Hanya Manusia Kena Efek Ketularan Menguap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

8 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

1 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

2 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

3 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

3 hari lalu

Grab Indonesia meluncurkan 20 unit taksi listrik merek Hyundai bertipe  Hyundai IONIQ EV di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 27 Januari 2020. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan President Director of Hyundai Motor Indonesia Sung Jo Ha. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.


10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

3 hari lalu

Asus Zenbook Duo model UX8406 dipamerkan di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Laptop ini hadir dengan dua layar yang dilindungi Corning Gorilla Glass, didukung oleh OLED Touchscreen dengan kecerahan maksimum hingga 500 nits. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com
6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

Para pencari kerja perlu mempersiapkan diri sebelum menghadapi walk-in interview.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.