Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Risiko Terlalu Banyak Mengkonsumsi Daging Merah

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Daging merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral bagi tubuh. Daging merah menyediakan zat besi dan vitamin B12 yang diperlukan tubuh. Menurut para ahli, jumlah daging yang baik untuk dikonsumsi adalah 70 gram setiap harinya. Melebihi jumlah tersebut dapat meningkatkan kolesterol yang tinggi dalam darah.

Olahan daging merah seperti sosis, daging asap, dan salami menyumbang risiko terjadinya kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Konsumsi daging merah dan olahannya seringkali dihubungkan dengan risiko kanker. Menurut World Health Organization (WHO), ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa daging olahan mengandung karsinogen, yaitu zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

Menurut penelitian yang dilakukan Harvard, satu porsi daging merah mentah dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler atau kanker sebanyak 13 persen. Sementara satu porsi daging olahan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit yang sama sebanyak 20 persen. 

Kunci dari konsumsi daging merah sebenarnya adalah pengolahannya. Ketika dimasak dengan suhu yang terlalu tinggi, daging dapat membentuk zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Memasak dengan metode mengukus dan merebus jauh lebih baik ketimbang memanggang dan menggoreng.

Jika ada bagian daging yang gosong, lebih baik buang bagian tersebut ketimbang memakannya. Memanasi daging menggunakan bawang putih, air jeruk, atau minyak zaitun dapat mengurangi zat berbahaya. 

Menurut seorang kardiologis dari Klinik Scripps di Carmel Valley, Stephen Hu,mengonsumsi daging merah tetap diperbolehkan. Namun, jumlah dan cara pengolahan harus diperhatikan agar tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daging merah secara alami mengandung kolesterol tinggi, minyak jenuh, dan sodium. "Daging merah sebaiknya dikonsumsi secara terbatas," ujarnya dikutip Tempo dari laman resmi Klinik Scripps, Rabu, 21 Juli 2021.

The American Heart Association merekomendasikan pola makan yang didominasi oleh buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, susu rendah lemak, biji-bijian, unggas, dan ikan sebagai pengganti daging merah dan minuman manis.

Menurut Ketua Departemen Gizi di Harvard Medical School, Dokter Frank Hu, konsumsi daging merah dapat digantikan dengan unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan makanan berbasis tanaman lainnya.

DINA OKTAFERIA 

Baca juga: Pahami Porsi Daging Merah yang Sesuai Kebutuhan Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

9 jam lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

3 hari lalu

Hidangan Lebaran Prilly Latuconsina (Instagram/@prillylatuconsina96)
Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

4 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.