Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Waktu yang Tepat Pasien Covid-19 Diberikan Plasma Konvalesen?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas medis menunjukkan plasma konvalesen milik penyintas Covid-19 di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Kramat, Senen, Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021. PMI DKI Jakarta menyatakan bahwa seiring dengan lonjakan kasus konfrimasi positif Covid-19 di Ibu Kota, permintaan plasma darah konvalesen meningkat hingga 200 persen. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Petugas medis menunjukkan plasma konvalesen milik penyintas Covid-19 di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Kramat, Senen, Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021. PMI DKI Jakarta menyatakan bahwa seiring dengan lonjakan kasus konfrimasi positif Covid-19 di Ibu Kota, permintaan plasma darah konvalesen meningkat hingga 200 persen. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Covid-19 varian delta hadir dengan gejala yang lebih parah daripada varian sebelumnya. Dilansir dari World Health Organization (WFO), Covid-19 varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Hal tersebut membuat beberapa ilmuwan kesehatan berinovasi untuk menemukan obat Covid-19.

Salah satu hasil inovasi yang diklaim mampu mengobati pasien Covid-19 adalah donor plasma konvalesen. Dilansir dari laman resmi Universitas Airlangga, donor plasma konvalesen merupakan salah satu jenis terapi Covid-19 yang bertujuan untuk menumbuhkan antibodi dalam tubuh penderita Covid-19. 

Cara untuk menumbuhkan antibodi penderita Covid-19 adalah melalui pemberian donor darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh. Darah pasien Covid-19 yang telah sembuh, sebagaimana dilansir dari National Institutes of Health, mengandung antibodi terhadap Covid-19 yang terbentuk setelah bertarung melawan virus tersebut. Berbagai percobaan pengobatan yang telah dilakukan membuktikan bahwa terapi ini terbukti efektif pada beberapa subjek.

Adapun donor yang diberikan bukanlah seluruh sampel darah, tetapi plasma darah saja. Cara atau metode yang digunakan untuk mengambil plasma darah adalah metode aferesis. Dilansir dari Yayasan Laskar Aferesis Berbagi, aferesis merupakan metode pengambilan darah yang dilakukan dengan cara mengambil satu komponen darah, dalam hal ini plasma, lalu mengembalikan komponen lain.

Namun, beberapa kebingungan masih meliputi para pendonor dan pencari donor plasma konvalesen. Salah satu kebingungan adalah mengenai waktu yang tepat untuk melaksanakanan terapi plasma konvalesen.

Dilansir dari Mayoclinic, plasma konvalesen sebaiknya diberikan sesegera mungkin bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala parah. Selain itu, pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan sebaiknya juga mendapat donor plasma konvalesen sesegera mungkin.

Meskipun demikian, dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, plasma konvalesen tidak boleh diberikan dalam kurun waktu yang sembarangan.

Waktu pemberian donor, kadar titer antibodi , dan dosis awal merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian donor plasma konvalesen. Waktu yang tepat untuk pemberian donor plasma konvalesen adalah 14 hari sejak gejala timbul atau 72 jam setelah sesak napas mulai terasa bagi pasien dengan penyakit bawaan. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca juga: Mau Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Pahami Syaratnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

9 jam lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

19 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

23 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.