Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pneumonia Serang Saat Kekebalan Tubuh Lemah, Ini Kiat Kurangi Komplikasinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia merupakan infeksi yang menginfeksi kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Dilansir dari laman Mayo Clinic, kantung udara yang terinfeksi ini dapat berisi cairan atau nanah yang menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pada umumnya, pneumonia paling sering dialami oleh bayi dan anak kecil serta lansia dengan umur 65 tahun. Selain itu, pneumonia juga dapat menyerang orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Banyak kuman dapat menyebabkan pneumonia. Yang paling umum adalah bakteri dan virus di udara yang kita hirup. Berbagai organisme termasuk bakteri, virus, dan jamur juga dapat menyebabkan pneumonia. Tubuh kita biasanya mencegah kuman ini menginfeksi paru-paru. Namun, terkadang kuman ini dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh kita, meskipun kesehatan kita secara umum dalam kondisi baik.

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari yang ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Tanda dan gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut tanda dan gejala pneumonia:

  1. Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  2. Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)
  3. Batuk, yang dapat menghasilkan dahak
  4. Kelelahan
  5. Demam, berkeringat, dan menggigil kedinginan
  6. Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah)
  7. Mual, muntah, atau diare, dan
  8. Sesak napas

Perawatan untuk pneumonia melibatkan penyembuhan infeksi dan mencegah komplikasi. Orang yang menderita pneumonia yang didapat dari keturunan biasanya dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan. Meskipun sebagian besar gejala mereda dalam beberapa hari atau minggu, perasaan lelah dapat bertahan selama satu bulan atau lebih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut kiat-kiat yang dapat membantu Anda pulih lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi pneumonia:

  1. Beristirahatlah yang banyak. Jangan kembali ke sekolah atau bekerja sampai suhu tubuh Anda kembali normal dan Anda berhenti batuk berdahak. Bahkan ketika Anda mulai merasa lebih baik, berhati-hatilah untuk tidak berlebihan. Karena pneumonia bisa kambuh, lebih baik jangan kembali ke rutinitas Anda sampai Anda benar-benar pulih. Tanyakan kepada dokter Anda jika Anda tidak yakin.
  2. Tetap terhidrasi. Minum banyak cairan, terutama air, untuk membantu melonggarkan lendir di paru-paru Anda.
  3. Minum obat Anda sesuai resep. Minumlah seluruh obat yang diresepkan dokter untuk Anda. Jika Anda berhenti minum obat terlalu cepat, paru-paru Anda akan terus menampung bakteri yang dapat berkembang biak dan menyebabkan pneumonia Anda kambuh.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: Kenali Beda Pneumonia dan Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

5 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

10 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

18 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah, serta balita dan lansia.


Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

18 hari lalu

Anggota Westlife, Mark Feehily. Foto: Instagram/@markusmoments
Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

20 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

22 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.