TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia merupakan infeksi yang menginfeksi kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Dilansir dari laman Mayo Clinic, kantung udara yang terinfeksi ini dapat berisi cairan atau nanah yang menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Pada umumnya, pneumonia paling sering dialami oleh bayi dan anak kecil serta lansia dengan umur 65 tahun. Selain itu, pneumonia juga dapat menyerang orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Banyak kuman dapat menyebabkan pneumonia. Yang paling umum adalah bakteri dan virus di udara yang kita hirup. Berbagai organisme termasuk bakteri, virus, dan jamur juga dapat menyebabkan pneumonia. Tubuh kita biasanya mencegah kuman ini menginfeksi paru-paru. Namun, terkadang kuman ini dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh kita, meskipun kesehatan kita secara umum dalam kondisi baik.
Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari yang ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Tanda dan gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut tanda dan gejala pneumonia:
- Nyeri dada saat bernapas atau batuk
- Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)
- Batuk, yang dapat menghasilkan dahak
- Kelelahan
- Demam, berkeringat, dan menggigil kedinginan
- Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah)
- Mual, muntah, atau diare, dan
- Sesak napas
Perawatan untuk pneumonia melibatkan penyembuhan infeksi dan mencegah komplikasi. Orang yang menderita pneumonia yang didapat dari keturunan biasanya dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan. Meskipun sebagian besar gejala mereda dalam beberapa hari atau minggu, perasaan lelah dapat bertahan selama satu bulan atau lebih.
Berikut kiat-kiat yang dapat membantu Anda pulih lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi pneumonia:
- Beristirahatlah yang banyak. Jangan kembali ke sekolah atau bekerja sampai suhu tubuh Anda kembali normal dan Anda berhenti batuk berdahak. Bahkan ketika Anda mulai merasa lebih baik, berhati-hatilah untuk tidak berlebihan. Karena pneumonia bisa kambuh, lebih baik jangan kembali ke rutinitas Anda sampai Anda benar-benar pulih. Tanyakan kepada dokter Anda jika Anda tidak yakin.
- Tetap terhidrasi. Minum banyak cairan, terutama air, untuk membantu melonggarkan lendir di paru-paru Anda.
- Minum obat Anda sesuai resep. Minumlah seluruh obat yang diresepkan dokter untuk Anda. Jika Anda berhenti minum obat terlalu cepat, paru-paru Anda akan terus menampung bakteri yang dapat berkembang biak dan menyebabkan pneumonia Anda kambuh.
NAUFAL RIDHWAN ALY