Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami Pengobatan Hepatitis untuk Berbagai Jenis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hepatitis A (sehatq.com)
Ilustrasi hepatitis A (sehatq.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap 28 Juli. Hepatitis merupakan infeksi yang dapat menyebabkan kematian. Meski demikian, pengobatan dini dapat membantu proses penyembuhan.

Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Tetapi ada juga kemungkinan lain yang menjadi penyebab, termasuk hepatitis autoimun dan yang terjadi akibat sekunder dari obat-obatan, racun, dan alkohol.

Pengobatan hepatitis ditentukan oleh jenis dan seberapa akut atau kronis infeksi yang dialami. Berikut perawatan yang bisa dilakukan oleh pasien hepatitis, dikutip dari Healthline.

Hepatitis A
Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan karena merupakan penyakit jangka pendek. Istirahat total dianjurkan, namun jika mengalami muntah atau diare, ikuti perintah dokter untuk mendapatkan hidrasi dan nutrisi.

Vaksin hepatitis A tersedia untuk mencegah infeksi ini. Kebanyakan anak mulai vaksinasi antara usia 12 dan 18 bulan, terdiri dari dua vaksin. Vaksinasi hepatitis A juga tersedia untuk orang dewasa dan dapat dikombinasikan dengan vaksin hepatitis B.

Hepatitis B
Hepatitis B akut tidak memerlukan pengobatan khusus. Hepatitis B kronis diobati dengan antivirus. Bentuk pengobatan ini bisa memakan biaya karena harus dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun. Pengobatan untuk hepatitis B kronis juga memerlukan evaluasi dan pemantauan medis rutin untuk menentukan apakah virus merespons pengobatan.

Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi. CDC merekomendasikan vaksinasi hepatitis B untuk semua bayi baru lahir. Rangkaian tiga vaksin biasanya diselesaikan selama enam bulan pertama masa kanak-kanak. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk semua tenaga kesehatan dan medis.

Hepatitis C
Obat antivirus digunakan untuk mengobati bentuk hepatitis C akut dan kronis. Orang yang memiliki hepatitis C kronis biasanya diobati dengan kombinasi terapi obat antivirus. Mereka mungkin juga memerlukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan bentuk perawatan terbaik.

Sementara itu, orang yang mengalami sirosis (jaringan parut pada hati) atau penyakit hati akibat hepatitis C kronis dapat menjadi kandidat untuk transplantasi hati. Saat ini, tidak ada vaksinasi untuk hepatitis C.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hepatitis D
Tidak ada obat antivirus untuk pengobatan hepatitis D saat ini. Menurut sebuah studi 2013, obat yang disebut interferon alfa dapat digunakan untuk mengobati hepatitis D tetapi hanya menunjukkan peningkatan pada sekitar 25-30 persen orang. Hepatitis D dapat dicegah dengan mendapatkan vaksinasi untuk hepatitis B karena infeksi hepatitis B dapat berkembang menjadi hepatitis D.

Hepatitis E
Saat ini, tidak ada terapi medis khusus yang tersedia untuk mengobati hepatitis E. Karena infeksi seringkali akut, biasanya orang akan sembuh dengan sendirinya. Orang dengan infeksi jenis ini sering disarankan untuk cukup istirahat, minum banyak air, mendapatkan nutrisi yang cukup, dan menghindari alkohol. Namun, wanita hamil yang mengalami infeksi ini memerlukan pemantauan dan perawatan yang ketat.

Hepatitis autoimun
Kortikosteroid, seperti prednison atau budesonide, sangat penting dalam pengobatan awal hepatitis autoimun. Obat itu efektif pada sekitar 80 persen orang dengan kondisi ini. Azothioprine (Imuran), obat yang menekan sistem kekebalan, sering disertakan dalam pengobatan. Dapat juga digunakan dengan atau tanpa steroid. Obat penekan kekebalan lainnya seperti mycophenolate (CellCept), tacrolimus (Prograf) dan cyclosporine (Neoral) juga dapat digunakan sebagai alternatif azathioprine untuk pengobatan.

Tips mencegah hepatitis

Kebersihan
Mempraktikkan kebersihan yang baik adalah salah satu cara utama untuk menghindari tertular hepatitis A dan E. Jika bepergian ke negara berkembang, hindarilah air lokal atau air tanah, es batu, kerang dan tiram mentah atau setengah matang, buah dan sayuran mentah.

Hepatitis B, C, dan D yang ditularkan melalui darah yang terkontaminasi dapat dicegah dengan tidak berbagi jarum suntik, tidak berbagi pisau cukur, tidak menggunakan sikat gigi orang lain, tidak menyentuh darah. Hepatitis B dan C juga dapat tertular melalui hubungan seksual dan kontak seksual intim. Mempraktikkan seks aman dengan menggunakan kondom dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Vaksin
Vaksin merupakan kunci penting untuk mencegah hepatitis. Vaksinasi tersedia untuk mencegah perkembangan hepatitis A dan B. Para ahli saat ini sedang mengembangkan vaksin untuk melawan hepatitis C. Vaksinasi untuk hepatitis E ada di Cina tetapi tidak tersedia di Amerika Serikat.

Baca juga: Hari Hepatitis Sedunia, Apa Beda A sampai E?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

8 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

10 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

18 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

21 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

23 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC