TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF sejak Maret 2020 terus menggaungkan pentingnya menyusui di masa pandemi termasuk pada para ibu yang positif COVID-19. Ibu menyusui yang positif COVID-19 bisa tetap aman memberikan ASI asalkan tak abai menerapkan protokol kesehatan. Begitu ungkap pakar nutrisi UNICEF Indonesia, Sri W. Sukotjo, atau akrab disapa Ninik.
Menurut Ninik, berbagai studi menunjukkan ibu yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetap aman menyusui karena virus corona tidak terdeteksi di dalam ASI dan bayi berisiko rendah terinfeksi. Di sisi lain, manfaat menyusui tergolong besar dibandingkan potensi risiko penularan, antara lain mengurangi risiko kematian bayi secara signifikan.
"Jadi, sebetulnya tidak ada alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui pada masa pandemi, termasuk mereka yang terkonfirmasi positif," ujarnya dalam konferensi pers daring bertajuk "Perlindungan Menyusui Tanggung Jawab Bersama" yang digelar AIMI, Rabu, 28 Juli 2021.
Saat menyusui, ibu tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker medis dengan tepat lalu menggantinya berkala, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari memegang mata dan hidung, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh.
"Protokol ini hendaknya betul-betul harus dipatuhi saat menyusui," kata Ninik, seraya menambahkan ibu menyusui tidak perlu tambahan susu formula.
Namun, ada kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ibu menyusui langsung, misalnya terlalu sakit selama perawatan COVID-19. Bila begini, dia bisa memerah ASI lalu memberikan pada bayi. Ninik menuturkan bila ibu sudah cukup sehat untuk menyusui, maka dipersilahkan untuk langsung menyusui anaknya.
Dia tak menyarankan ibu menunggu terlalu lama karena tidak ada interval waktu yang tetap untuk hal ini. Di sisi lain, ibu perlu mendapat dukungan dari tenaga kesehatan atau konselor menyusui yang mendampinginya sampai dia nyaman untuk menyusui lagi.
Terkait vaksinasi pada ibu menyusui, Ninik mengatakan mereka ini termasuk kelompok yang bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 demi bisa melindungi diri dari paparan penyakit akibat infeksi virus corona itu. WHO sudah menyatakan ibu menyusui mungkin bisa mendapatkan semua jenis vaksin yang tersedia, misalnya Moderna, AstraZeneca, Sinovac, Pfizer.
"Yang disuntikan itu bukan virus hidup jadi secara biologis dan klinis tidak menimbulkan risiko bagi bayi yang menyusui. Berbagai studi di Eropa dan Amerika memperlihatkan antibodi ibu setelah vaksinasi dialirkan melalui ASI untuk memproteksi bayi," tutur Ninik.
Tetapi, tentu saja sebelum vaksinasi ibu harus menjalani pemeriksaan atau skrining kesehatan, seperti suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celcius, tidak demam atau batuk selama tujuh hari terakhir, tidak kontak dengan pasien COVID-19 dalam waku 14 hari terakhir, tekanan darah di bawah 180/110 mmHg dan memenuhi syarat sesuai skrining riwayat kesehatan.
Baca juga: Daun Mint Tak Sekadar Penghias Minuman, Berikut 5 Khasiat untuk Kesehatan