TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga kesehatan adalah orang yang paling berisiko terpapar Covid-19 di masa pandemi ini. Padahal mereka ujung tombak penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat.
Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia atau IDI, Mahesa Paranadipa Maikel berharap masyarakat menjaga diri agar terhindari dari infeksi Covid-19. "Kita semua harus bekerja sama karena kasus masih terus bermunculan," kata Mahesa dalam diskusi daring 'Update Kondisi Dokter dan Strategi Upaya Mitigasi di Wilayah Sumatera' pada Rabu, 28 Juli 2021.
Kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Mahesa Paranadipa mengatakan agar membuat kebijakan untuk menekan kasus Covid-19. Penting juga memperhatikan sumber daya, misalkan jumlah tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, obat-obatan, dan segala unsur pendukung agar masyarakat dapat terlayani.
Mengenai vaksinasi Covid-19 ketiga untuk tenaga kesehatan, Mahesa mengatakan masih dalam pendataan. Dia juga mengingatkan agar masyarakat berinisiatif mendapatkan vaksinasi Covid-19 agar tercipta kekebalan kelompok. Kalaupun terinfeksi virus corona, maka dampak atau tingkat keparahannya akan berkurang.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Jambi, Nirwan Satria mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di wilayah Jambi saat ini sangat mengkhawatirkan. Terlebih jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan jauh berbeda dengan di Pulau Jawa. "Sumber daya dan fasilitas di sini lebih terbatas," katanya.
Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Jambi sudah hampir penuh. Nirwan mencontohkan di RSUD Raden Mattaher misalkan, tempat tidur isolasi di rumah sakit ini sudah terisi 90 persen. Ruang instalasi gawat darurat di sana juga sudah penuh.
Dari sisi tenaga kesehatan, Nirwan mengatakan tercatat tiga dokter spesialis di Jambi meninggal karena Covid-19. Ada pula tujuh dokter yang masih dirawat di rumah sakit.
Di Kepulauan Riau. Angka kasus Covid-19 harian juga bertambah signifikan. Meski begitu, Satuan Tugas Covid-19 di sana optimistis bisa mengatasi situasi ini karena jumlah kasus masih di bawah 2.000 kejadian per hari.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan, pemerintah provinsi sudah menyiapkan tambahan perawat jika angka kasus Covid-19 harian berada di atas 2.000 kejadian. Mereka berencana merekrut tenaga perawat dari berbagai perguruan tinggi di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, serta meminta bantuan dari Kementerian Kesehatan.
Di Aceh, tenaga kesehatan juga mulai kelelahan menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah. Ismanidar, perawat yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh, mengatakan tenaga kesehatan hanya bisa pasrah dan saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan di tengah lonjakan wabah. "Minum vitamin yang banyak dan jaga daya tahan tubuh," katanya.
Dokter Spesialis Ortopedi Safrizal Rahman dari IDI Aceh menambahkan, sebaran usia dokter yang terpapar Covid-19 sudah merata. "Ada yang dokter senior dan ada pula dokter muda," katanya. Dia berharap pemerintah memperhatikan kondisi tenaga kesehatan daerah-daerah, memenuhi hak-hak mereka -termasuk insentif, dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara Trisnawarman dari IDI Sumatera Selatan menanyakan tindakan pemerintah untuk perawatan masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar tetap terpantau tenaga kesehatan. "Bagaimana merawat pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri? Bagaimana mereka mendapatkan pasokan makanan, kebutuhan obat, dan lainnya?" katanya.
Jumlah kasus Covid-19 secara nasional hingga 28 Juli 2021 mencapai 3,2 juta kejadian. Dari angka itu, kasus aktif sebanyak 558 ribu orang. Data Satgas Covid-19 menunjukkan terjadi lonjakan wabah di sejumlah provinsi di luar Jawa dan Bali.
Pertambahan kasus Covid-19 terbanyak terjadi di Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan. Angka kasus harian di daerah ini per 28 Juli 2021 di atas seribu orang.
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah
Baca juga:
Detail Data Tenaga Kesehatan yang Meninggal karena Covid-19 sampai Juli 2021