Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Manfaat Daun Pepaya, Berpotensi Cegah Pertumbuhan Sel Kanker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi daun pepaya (Pixabay.com)
Ilustrasi daun pepaya (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pepaya merupakan jenis buah tropis asli Meksiko dan wilayah utara Amerika Selatan. Saat ini, pepaya merupakan salah satu tanaman yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Buah, biji, dan daunnya sering digunakan dalam berbagai praktik kuliner dan obat tradisional.

Daun pepaya mengandung senyawa tanaman unik yang telah menunjukkan potensi farmakologis yang luas dalam uji-tabung dan studi hewan.

Meskipun penelitian manusia masih kurang, namun daun papaya telah dikemas dengan berbagai bentuk seperti teh, ekstrak, tablet, dan jus, untuk mengobati berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan. Berikut tujuh manfaat daun papaya untuk kesehatan yang dikutip dari laman resmi Helathline.

  1. Dapat mengobati gejala demam berdarah

Salah satu manfaat daun pepaya yang paling menonjol adalah potensinya untuk mengobati gejala tertentu yang terkait dengan demam berdarah .

Dengue adalah virus yang ditularkan nyamuk yang dapat ditularkan ke manusia dan menyebabkan gejala seperti flu, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit.

Meskipun saat ini tidak ada obat untuk demam berdarah, beberapa perawatan tersedia untuk mengelola gejalanya, salah satunya dengan mengonsumsi daun pepaya.

Berdasarkan dari tiga studi manusia yang mencakup beberapa ratus orang demam berdarah menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan meningkatkan kadar trombosit.

Menggunakan daun pepaya sebagai terapi gejala demam berdarah memiliki sedikit efek samping dan lebih hemat biaya daripada perawatan konvensional.

  1. Dapat meningkatkan gula darah

Dalam pengobatan tradisional meksiko, ternyata daun pepaya kerap digunakan sebagai terapi alami untuk mengobati diabetes dan dapat mengontrol gula darah. 

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan pada tikus dengan diabetes, menemukan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan dapat menurunkan gula darah. Ini dikaitkan dengan kemampuan daun pepaya untuk melindungi sel-sel penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan kematian dini.

Akan tetapi tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa efek yang sama atau serupa dapat terjadi pada manusia. Masih diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

  1. Dapat mendukung fungsi pencernaan

Teh dan ekstrak daun pepaya sering digunakan sebagai terapi alternatif untuk meringankan gejala pencernaan, seperti gas, kembung, dan mulas.

Kandungan serat dan nutrisi dalam daun pepaya dapat mendukung fungsi pencernaan yang sehat dan senyawa unik yang disebut papain.

Papain terkenal karena kemampuannya untuk memecah protein besar menjadi protein dan asam amino yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna. Bahkan digunakan sebagai tenderizer daging dalam praktik kuliner.

Satu studi menemukan bahwa penggunaan tambahan bubuk pepaya yang bersumber dari buah pepaya mengurangi gejala pencernaan negatif, termasuk sembelit dan mulas, pada orang dengan sindrom iritasi usus (IBS).

Namun, tidak ada penelitian ilmiah yang secara khusus mengevaluasi kemampuan daun pepaya untuk mengobati jenis gangguan pencernaan yang serupa.

  1. Memiliki efek anti-inflamasi
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai olahan daun pepaya sering digunakan untuk memperbaiki berbagai kondisi peradangan internal dan eksternal, termasuk ruam kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi .

Daun pepaya mengandung berbagai nutrisi dan senyawa tanaman dengan potensi manfaat anti-inflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E.

Sebuah studi menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada cakar tikus dengan radang sendi. Namun, tidak ada studi yang mengkonfirmasi hasil ini.

Dengan demikian, tidak terdapat bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan apakah daun pepaya dapat mengobati peradangan akut atau kronis pada manusia.

  1. Mendukung pertumbuhan rambut

Aplikasi topikal masker daun pepaya dan jus sering digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan kesehatan kulit kepala. Namun,  bukti untuk mendukung kemanjurannya untuk tujuan ini sangat terbatas.

Daun pepaya mengandung beberapa senyawa dengan sifat antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin E.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat stres oksidatif dalam tubuh dapat berkontribusi pada rambut rontok. Maka, dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu meringankan stres oksidatif dan kemudian meningkatkan pertumbuhan rambut.

Seringkali, kandungan antioksidan dalam daun pepaya digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Namun, tidak ada bukti signifikan bahwa aplikasi topikal daun pepaya dapat  mendukung pertumbuhan rambut.

  1. Bermanfaat Tingkatkan Kesehatan Kulit

Daun pepaya sering dikonsumsi secara langsung atau diaplikasikan secara topikal agar menghasilkan manfaat kesehatan kulit yang lembut, jernih, dan tampak awet muda .

Kandungan papain yang berfungsi melarutkan protein dalam daun pepaya dapat digunakan secara topikal sebagai pengelupasan kulit untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan berpotensi mengurangi terjadinya pori-pori yang tersumbat, rambut tumbuh ke tumbuh, dan jerawat.

Selain itu, enzim daun pepaya telah digunakan untuk meningkatkan penyembuhan luka, dan satu penelitian menemukan mereka meminimalkan munculnya jaringan parut pada kelinci.

  1. Berpotensi memiliki sifat antikanker

Daun pepaya telah digunakan dalam praktik pengobatan tradisional untuk mencegah dan mengobati jenis kanker tertentu, tetapi penelitian modern masih kurang. Ekstrak daun pepaya menunjukkan kemampuan yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara pada studi tabung uji.

Meskipun mengonsumsi daun pepaya dan makanan kaya antioksidan lainnya dapat berperan dalam pencegahan kanker, namun belum terbukti memiliki kemampuan kuratif.

WILDA HASANAH 

Baca: Khasiat Daun Pepaya, Rasanya Pahit Tapi manis Buat Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

19 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

2 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

3 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

6 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?