Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta yang Perlu Anda Tahu pada Hari Kucing Sedunia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kucing peliharaan. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ilustrasi kucing peliharaan. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 8 Agustus diperingati sebagai Hari Kucing Sedunia. Perayaan ini diinisiasi oleh komunitas International Fund for Animal Welfare (IFAW) untuk memperingati persahabatan manusia dengan mamalia tersebut dan sudah ada sejak 2002.

Selain menjadi salah satu hewan peliharaan paling banyak di rumah, kucing memiliki fakta-fakta menarik yang perlu diketahui. Berikut beberapa fakta menarik, dirangkum dari berbagai sumber:

Tetap bisa kawin meski steril
Kucing yang sudah disteril atau dimandulkan ternyata masih tetap bisa menyalurkan birahi dan kawin. Fakta ini ditemukan pada sebagian kucing yang sudah disteril namun tetap bisa melakukan kawin dengan lawan jenis. Mengutip VCA Hospitals, meski 90 persen birahi kucing menyurut pasca menjalankan proses sterilisasi atau pemandulan, tetap masih ditemukan kucing steril yang bisa kawin.

Steril kucing merupakan salah satu kewajiban yang perlu ditunaikan oleh pemilik hewan peliharaan karena selain menjaga kesehatan kucing juga bisa menjaga kesejahteraan mahluk hidup yang bukan manusia. Dari segi kesehatan, kucing bisa terhindar dari penyakit-penyakit kronis seperti kanker rahim pada betina atau kanker prostat pada jantan. Sementara dari kesejahteraan, pemilik membantu pemerintah dalam hal pengontrolan populasi sehingga kucing tidak melahirkan secara masif yang dikhawatirkan berujung pada penelantaran.

Bisa lompat enam kali lipat dari panjang badan
Selain pintar dalam hal membersihkan diri, kucing juga hewan yang pintar melakukan aktivitas fisik. Kucing-kucing yang sehat bisa melompat dengan jarak enam kali lipat dari panjang badan. Misalnya, kucing dengan panjang 60 centimeter, artinya bisa melompat setinggi 360 cm. Fakta ini dilansir dari situs Cat Wisdom 101, yang menyebutkan lompatan tinggi itu berguna ketika ia sedang mengikuti insting dalam misi berburu

Biasanya, kucing berburu serangga atau hewan kecil yang bisa terbang, seperti capung, kupu-kupu, hingga burung. Dengan melompat, kucing pun turut memenuhi kebutuhan dasar untuk bisa mengekspresikan diri meski tinggal di dalam rumah. Oleh karena itu, pemilik harus bisa mengakomodasikan waktu dan tempat atau ruang khusus agar bisa melatih kelincahan dan gerakan kucing kesayangan.

Jadikan kumis sebagai sensor ukur jarak
Jika memahami cara menyetir kendaraan, maka Anda pasti tahu betapa penting kehadiran spion. Sama halnya dengan manusia yang membutuhkan spion saat menyetir kendaraan untuk bermanuver, kucing juga membutuhkan kumis untuk dapat melakukan mobilisasi dengan baik, khususnya di siang hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kumis kucing itu istimewa. Kumis yang dimiliki kucing itu minimal seukuran lebar tubuh. Itu digunakan sebagai sensor untuk mengukur jarak atau bergerak, khususnya di siang hari, karena kalau siang hari penglihatan mereka tidak bagus," kata Novi Wulandari dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

Oleh karena itu, sebagai pemilik yang bertanggung jawab pada kebutuhan kucing, sebaiknya jangan memotong, apalagi mencabut kumisnya agar kucing bisa tetap melakukan kegiatan dengan lincah dan riang. Di samping itu, ketika sedang berkendara di siang hari dan menemui kucing, pastikan tidak menyorot lampu ke arah muka atau pun mata kucing agar pergerakan yang dilakukan oleh kucing bisa berlangsung optimal mengingat penglihatannya yang buruk di siang hari.

Memahami emosi dengan baik
Kucing merupakan binatang dengan pemahaman emosi yang baik. Ia bisa memahami perasaan senang, sedih, hingga marah, yang dialami manusia atau pun sesama kawanan kucing. Karena itu, jangan heran sering ditemukan kisah-kisah menarik dari lekatnya seekor kucing dengan manusia.

Penelitian dari National Center for Biotechnology Information menjelaskan kucing bisa memahami emosi secara baik karena bisa mengintegrasikan visual seperti mimik muka dan gestur tubuh dengan intonasi suara yang sedang dilakukan, baik oleh sesama kucing maupun pemilik. Dalam hasil lanjutannya, Angelo Quaranta dalam penelitian itu menjelaskan lewat pemahaman emosi itu kucing bisa menentukan sebuah relasi akan dibawa ke arah seperti apa.

Oleh karena itu, pecinta kucing harus berupaya maksimal memberikan respons positif yang sesuai kebutuhannya agar hubungan bersama bisa bertahan lebih lama berbarengan dengan kualitas hidup yang optimal. Sebisa mungkin buat suasana yang nyaman agar kucing betah dan selalu lekat dengan pemilik.

Baca juga: Hewan Peliharaan Juga Punya Hak Asasi, Ini Komitmen yang Dibutuhkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

1 hari lalu

Niko Al Hakim dan kucingnya. Foto: Twitter.
Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

Rachel Venya langsung menyelamatkan kucing yang diletakkan Niko Al Hakim di rumah mereka saat masih menjadi suami istri.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

6 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda kucing stres dan mengambil tindakan yang sesuai untuk membantu hewan peliharaan Anda.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

9 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Tips Merawat Kucing Anggora

10 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.


Tips Memelihara Kucing bagi Pemula

10 hari lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Tips Memelihara Kucing bagi Pemula

Pemula akan merasa penasaran bagaimana cara merawat dan mengurus kucing dengan baik. Berikut tips yang bisa dilakukan.


Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Kucing memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi yang seringkali membingungkan bagi para pemiliknya.


5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Jika Anda memutuskan untuk memelihara kucing, penting untuk memahami dan mengenali berbagai karakter atau tipe kepribadian kucing.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

14 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

23 hari lalu

Inovasi Facocat, pasir kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif besutan tim mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS
Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.