Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cek Daftar Obat yang Diresepkan Faheem Younus untuk Pasien Covid-19 yang Isoman

Reporter

image-gnews
ilustrasi obat (pixabay.com)
ilustrasi obat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obat menjadi urusan yang cukup pelik dalam penanganan pasien Covid-19. Berbagai kontroversi muncul soal pemilihan obat. Sebagai penyakit baru, belum ada obat yang bisa disebut sebagai obat Covid-19. Sebagian menyebutnya dengan terapi.

BPOM sendiri telah merilis sejumlah obat yang boleh diberikan kepada pasien Covid-19. Beberapa pihak mencoba mengajukan Ivermectin sebagai obat Covid-19. Ivermectin yang dikenal sebagai obat cacing diklaim sebagai obat penyembuh Covid-19.

Bahkan, ivermectin telah dibagikan secara gratis kepada sejumlahw warga yang terkena Covid-19.     

Salah satu dokter asal University of Maryland Amerika Serikat, Faheem Younus juga turut memberikan kiat untuk mengobati Pasien Covid-19 di rumah.

Melalui akun media sosial Twitter, pemilik akun @FaheemYounus yang sehari-harinya mencuit dengan bahasa Inggris ini, sampai menggunakan Bahasa Indonesia untuk menarik perhatian pengguna Twitter dari Indonesia.

Dokter asal AS ini kemudian membuat cuitan terkait kiat mengobati pasien Covid-19 di rumah. Beberapa kiat yang dibagikan Younus, yang dapat diterapkan oleh pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman yaitu menggunakan tablet parasetamol untuk demam, Budesonide inhaler atau obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan, seperti asma, rhinitis alergi, croup, atau penyakit Crohn dalam bentuk inhaler sebanyak dua kali sehari, serta semprotan Oxymetazolone untuk hidung tersumbat.

“Tidak perlu antibiotik, ivermectin, seng, atau steroid,” cuitnya dalam bahasa Indonesia.

Dalam mengobati pasien Covid-19 di rumah, Faheem Younus tidak menyarankan untuk membeli obat-obatan yang mahal, seperti Remdesivir, Tocilizumab atau Plasma. Sebab obat-obatan tersebut belum tentu dapat menyelamatkan nyawa.

“Deksametason dan antikoagulan bekerja paling baik,” anjurnya. Dokter asal University of Maryland ini juga melarang pasien Covid-19 yang menjalani isoman untuk mengobati diri sendiri dengan fasilitas oksigen bantuan seperti di rumah sakit, “Hanya untuk pasien rawat inap yang membutuhkan oksigen.”

Selain itu, Faheem Younus juga menyarankan bagi yang anggota keluarganya terinfeksi Covid-19 dan terpaksa isolasi mandiri di rumah, untuk memisahkan kamar tidur dan kamar mandi pasien dengan anggota keluarga yang lain. Melakukan isolasi yang ketat selama lebih dari 10 hari setelah gejala menyerang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jangan ulangi tes Covid karena dapat bertahan lebih selama berminggu-minggu tetapi pasien tidak menular lebih dari 10 hari,” terangnya.

Younus juga menyarankan untuk melakukan tes Covid-19 apabila mengalami demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, batuk dan kehilangan rasa. Bahkan, meski hanya mengalami gejala tunggal, seperti hanya demam saja, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk dilakukan pengetesan.

“Jangan menunggu atau Anda akan menyebarkan virus. Bahkan jika Anda divaksinasi tetapi (tetap) bergejala,” cuit Younus.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

#Jagajarak

#Pakaimasker

#Cucitangan

Baca juga: Obat Langka, Dokter Berharap Satu Metode Andalan buat Pasien Covid-19

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

4 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

11 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.