Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunci Mengendalikan Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita Dibates Melitus umumnya mengendalikan kadar gula darah dengan menjaga asupan makanan dan minuman serta minum obat. Upaya tersebut ternyata belum tentu mampu menstabilkan kadar gula darah. Masih ada satu indikator kunci yang menjadi pedoman para ahli, yakni nilai HbA1c.

Kadar hemoglobin A1c atau HbA1c merupakan ukuran yang signifikan digunakan dalam pengobatan diabetes tipe 2. Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia atau PB Perkeni, Ketut Suastika mengatakan penderita Diabetes Melitus yang sudah mengikuti pedoman klinis dan mengendalikan indeks glikemik dalam darah belum tentu mampu menurunkan nilai HbA1c hingga mencapai target kurang dari tujuh persen.

"Mencapai target nilai HbA1c menjadi penting karena dapat mengurangi komplikasi mikrovaskuler, menurunkan angka penyakit kardiovaskular secara jangka panjang jika diterapkan pada pasien yang baru terdiagnosis, dan menurunkan angka kematian terkait diabetes," kata Ketut Suastika dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin 9 Agustus 2021. HbA1c merupakan indikator penting untuk mengendalikan kadar gula darah jangka panjang karena pengukuran HbA1c menjadi cara yang paling akurat untuk menentukan kadar gula darah selama dua sampai tiga bulan terakhir.

Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar hemoglobin A1c atau HbA1c ini adalah terapi GLP-1 RA atau glucagon-like peptide-1 receptor agonist. Ini adalah terapi berbasis inkretin yang mengendalikan cara kerja pankreas. Tak seperti terapi diabetes pada umumnya yang mengharuskan pasien minum obat setiap hari, terapi obat ini dikonsumsi seminggu sekali hingga pasien mencapai target gula darah mereka.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia atau PB PAPDI, Sally A. Nasution mengatakan studi menunjukkan sekitar 75 persen pasien diabetes tipe-2 berisiko terkena penyakit kardiovaskular sampai penyakit ginjal kronis. "Glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Ketika pembuluh darah rusak, ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Indonesian Diabetes Institute, Sidartawan Soegondo mengingatkan pangkal dari berbagai risiko penyakit ini adalah kelebihan berat badan. "Studi menunjukkan sekitar 70 persen pasien diabetes di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas," katanya. Persoalannya, menurut dia, meski sudah menjalani berbagai terapi dan mengikuti pola hidup sehat, beberapa pasien masih kesulitan mengurangi berat badan mereka.

Sekitar 80 persen atau empat dari lima penderita Diabetes Melitus tipe dua yang menjalani pengobatan dengan GLP-1 RA, menurut Suastika, berhasil mencapai tingkat HbA1c di bawah tujuh persen. Selama uji klinis, dia menjelaskan, metode ini juga mampu menurunkan berat badan hingga lebih dari lima persen. "Pengobatan ini juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebesar 26 persen dan mengurangi risiko gangguan ginjal sebesar 36 persen," katanya.

Suastika melanjutkan, perlu pendekatan multifaktorial dan metode pengobatan yang berbeda dalam menangani diabetes tipe 2. "Perlu standar baru untuk pengobatan diabetes tipe 2," katanya. "Jika kondisinya dikelola dengan baik, maka risiko komplikasi yang dapat mengancam jiwa dapat berkurang."

Baca juga:
Mengapa Penderita Diabetes Melitus Tak Disarankan Makan Bubur?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

11 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.