Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Hasil Tes Swab PCR di Dua Tempat Bisa Berbeda?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang lansia untuk tes asam nukleat Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 3 Agustus 2021. Kota Wuhan yang menjadi lokasi pertama ditemukannya Covid-19, kembali meluncurkan kampanye tes asam nukleat di tengah merebaknya virus Corona varian delta. Xinhua/Wu Zhizun
Petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang lansia untuk tes asam nukleat Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 3 Agustus 2021. Kota Wuhan yang menjadi lokasi pertama ditemukannya Covid-19, kembali meluncurkan kampanye tes asam nukleat di tengah merebaknya virus Corona varian delta. Xinhua/Wu Zhizun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tes swab reverse-transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) atau yang dikenal PCR disebut sebagai gold standard untuk mengonfirmasi infeksi Covid-19. Tapi ternyata tes ini masih memiliki celah, hasil tes PCR di satu tempat dan tempat lain ternyata bisa berbeda. Mengapa begitu?

Dilansir dari laman Pharmacy Universitas Islam Indonesia (UII), Minggu, 3 Desember 2020, tes swab PCR bisa mendeteksi virus penyebab Covid-19 dengan sensitivitas mencapai 86 persen dan nilai spesifisitas 96 persen. Tes ini disebut lebih akurat daripada tes antigen dan antibodi.

Tes PCR menggunakan sampel asam nukleat untuk memastikan keberadaan virus corona. Sedangkan antigen dan antibodi mengukur protein atau memeriksa antibodi yang mengukur Imunoglobulin atau IgG dan IgM.

Lalu, mengapa hasil tes PCR bisa berbeda meskipun lebih akurat dibandingkan dengan dua tes lainnya?

Dosen Farmasi UII, Suci Hanifah, dalam artikelnya yang dimuat di laman Pharmacy UII, mengatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan hasil tes PCR berbeda di tempat yang satu dengan yang lain.

Faktor pertama adalah faktor pra-analisis yang meliputi teknik sampling dan penyiapan spesimen. Teknik sampling yang kurang tepat bisa menyebabkan hasil tes yang berbeda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan lokasi pengambilan sampel yang tepat untuk tes swab ada di saluran napas atas atau nasofaring (bagian tenggorokan yang ada di belakang hidung).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain ketepatan pengambilan sampling, sangat penting menyimpan spesimen dengan hati-hati. Spesimen harus segera disimpan di tabung tertutup agar terhindar dari kontaminasi virus. Jika tidak bisa diuji langsung, simpan spesimen dalam suhu 2 hingga 8 derajat Celcius jika spesimen akan diuji kurang dari 12 hari, tapi jika spesimen akan diuji dalam waktu lebih dari 12 hari, simpan spesimen dalam suhu -70 derajat Celcius.

Faktor kedua adalah faktor analisis yang tidak valid. Validitas analis
sendiri dipengaruhi oleh ketepatan preparasi, instrumen, dan metode. Pilihlah laboratorium yang terpercaya dan profesional karena laboratorium demikian akan melakukan kontrol kualitas secara berkala.

Faktor terakhir adalah faktor pasca analisis, yaitu intepretasi hasil.
Interpretasi hasil swab PCR didasarkan nilai Cycle Threshold (CT) yang menunjukkan frekuensi perubahan RNA virus menjadi DNA, sehingga diinterpretasikan sebagai hasil positif Covid-19. Interpretasi hasil yang berbeda akan membuat hasi tes swab PCR juga berbeda.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Covid-19: Mungkinkah Beda Rumah Sakit Beda Hasil Swab Test? Ini Jawab Ahli

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 menit lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

18 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.