Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mudah Terapi Non Obat-obatan untuk Redakan Flu di Masa Pandemi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flu merupakan infeksi yang disebabkan virus pada saluran pernafasan bagian atas, gejalanya meliputi sakit tenggorokan, hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit kepala, lemas, nyeri otot, sampai demam ringan.

Dalam mengatasi flu, ada dua cara yang dapat digunakan: langsung mengkonsumsi obat-obatan yang banyak dijual bebas di pasaran, bisa pula dengan terapi non obat-obatan.

Berdasar saran Badan BPOM RI pada laman pionas.pom.go.id, untuk meredakan gejala flu menggunakan terapi non obat-obatan bisa melakukan hal-hal berikut ini:

1. Meningkatkan asupan cairan dengan banyak minum air, teh, dan sari buah. Asupan cairan bermanfaat mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak, dan membantu menurunkan demam.

2. Istirahat yang cukup.

3. Mengkonsumsi makanan bergizi, yaitu makan dengan kalori dan protein tinggi guna menambah daya tahan tubuh. Selain itu, konsumsilah buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.

4. Mandi menggunakan air hangat dan berkumur dengan air garam.
Khusus untuk bayi, dapat dilakukan dengan membersihkan saluran hidung dengan hati-hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada umumnya anak dengan usia di bawah 4 tahun tidak dapat mengeluarkan ingus (sekret) sendiri, oleh karenanya membutuhkan bantuan dalam membersihkan hidung. Caranya bisa menggunakan irigasi hidung dengan meneteskan larutan garam isotonik.

Meski flu merupakan jenis penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, pengobatan non obat-obatan bisa membantu mengurangi gejala yang dirasakan penderita flu.

Namun, apabila setelah melakukan terapi non obat gejala flu tak kunjung sembuh, dan semakin berat, maka disarankan menggunakan obat pereda flu yang sudah banyak dijual bebas di pasaran.

Sementara agar terhindar dari flu, disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan sehat, berolahraga, dan instirahat yang cukup.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Flu atau Alergi, Begini Cara Membedakannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

4 jam lalu

Es Krim Magnum. Womensfreesamples.com
Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

3 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

6 hari lalu

Suasana BNP2TKI di Terminal 4, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 1 Oktober 2014. Penutupan ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Unit kerja presiden bidang pengawasan dan Pengendalian pembangunan (UKP4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

14 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

15 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.