Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 5 Jenis Obat Flu Sesuai dengan Gejala yang Dirasakan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flu merupakan infeksi yang disebabkan virus pada saluran pernafasan bagian atas, gejalanya meliputi sakit tenggorokan, hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit kepala, lemas, nyeri otot, sampai demam ringan.

Saat ini, meredakan flu bisa dengan mengkonsumsi obat flu yang banyak dijual bebas di pasaran. Namun, sudah bisakah Anda menyesuaikan obat dengan gejala flu yang diderita?

Mengutip keterangan BPOM RI pada laman pionas.pom.go.id, obat flu yang bisa diperoleh bebas merupakan sediaan analgesik/antipiretik tunggal atau kombinasi dengan beberapa zat aktif lain, yang termasuk golongan antitusif, ekspektoran, dekongestan, dan antihistamin.

Jika hendak mengkonsumsi obat flu, perhatikan terlebih dahulu komposisi zat aktif yang terkandung didalamnya dan pastikan bahwa zat aktif yang terkandung sesuai dengan gejala yang dirasakan.

Yang perlu diingat adalah bahwa obat flu hanya meredakan gejala yang timbul dan bukan mengobati, sehingga agar tidak mudah terkena flu disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup. 

Seperti dikutip Tempo dari laman resmi Badan POM RI pada 12 Agustus 2021, berikut penjelasan dari masing golongan obat pereda flu:

1. Analgesik/antipiretik

Antipiretik merupakan obat yang digunakan untuk menurukan demam dan biasanya memiliki efek meredakan rasa nyeri. Antipiretik/analgesik biasanya terkandung dalam pengobatan flu jenis parasetamol, ibuprofen, dan asetosal. Obat flu umumnya sudah mengandung antipiretik/analgesik, sehingga tidak dianjurkan mengkonsumsi obat antipiretik/analgesik tunggal bersamaan dengan obat flu yang sudah mengandung antipiretik/analgesik.

2. Dekongestan

Dekongestan merupakan obat untuk mengurangi hidung tersumbat. Dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di daerah hidung, sehingga dapat melegakan hidung tersumbat akibat pembengkakan mukosa. Obat-obatan yang termasuk ke dalam dekongestan antara lain fenil propanol amin (PPA), fenilefrin, pseudoefedrin, dan efedrin.

Namun, pasien hipertensi, hipertiroid, penyakit jantung koroner, penyakit iskemia jantung, glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, dan diabetes disarankan berhati-hati mengkonsumsi dekongestan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Antihistamin

Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati batuk atau pilek akibat alergi. Obat ini efektif untuk pilek yang disebabkan alergi, namun hanya memiliki sedikit manfaat dalam mengatasi hidung tersumbat. Maka itu, pada beberapa produk antihistamin dikombinasikan dengan dekongestan.

Beberapa antihistamin yang bisa diperoleh tanpa resep dokter meliputi: klorfeniramin maleat/klorfenon (CTM), prometazin, tripolidin, dan difenhidramin. Obat flu yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, oleh karenanya setelah konsumsi obat ini disarankan tidak menjalankan mesin atau mengendarai kendaraan bermotor.

4. Antitusif

Antitusif merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Zat berkhasiat yang termasuk dalam antitusif di antaranya dekstrometofren HBr, noskapin, dan difenhidramin HCI.

5. Ekspektoran

Ekspektoran merupakan obat untuk mengatasai batuk dengan meningkatkan sekresi cairan saluran napas, sehingga mengencerkan dan mempermudah pengeluaran sekret atau dahak. Zat yang termasuk ekspektoran meliputi gliseril guaiakolat, ammonium klorida, bromheksin, succus liquiritiae.

Namun, apabila demam masih timbul selama lebih dari tiga hari setelah pengobatan, sakit di tenggorokan bertambah parah selama lebih dari dua hari pengobatan dan diikuti gejala lain seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah, batuk tidak membaik setelah 7 sampai 14 hari mengkonsumsi obat, dan nyeri otot tidak kunjung hilang atau bertambah parah selama 10 hari (dewasa) atau 5 hari (anak-anak) pasca pengobatan, segeralah konsultasikan flu kepada dokter.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Cara Mudah Terapi Non Obat-obatan untuk Redakan Flu di Masa Pandemi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

5 jam lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

8 jam lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

21 jam lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

3 hari lalu

Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Timnas Indonesia menggelar latihan jelang bertanding melawan Vietnam dalam laga lanjutan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis besok. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

Shin Tae-yong mengatakan virus tersebut yang menjadi penyebab para pemain Timnas Indonesia demam menjelang pertandingan melawan Vietnam di Hanoi.


BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

6 hari lalu

BPOM Provinsi Yogyakarta memusnahkan barang sitaan mie berformalin hasil dari operasi pengawasan makanan selama bulan puasa di lima titik pusat jajanan kota Yogyakarta dan sekitarnya, 3 Juli 2015. Sebanyak 255kg mie positif mengandung formalin dan rondamin B dimusnahkan. TEMPO/Pius Erlangga
BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

8 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

13 hari lalu

Petugas bea dan cukai menunjukkan contoh jastip saat memberikan penjelasan kepada wartawan terkait Jasa Titip (JASTIP) di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat, 27 September 2019. Bea dan Cukai telah melakukan penindakan sebanyak 422 dengan total hak negara yang berhasil diselamatkan sekitar Rp.4 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

13 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

14 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.