Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rayakan HUT RI ke-76 bersama Keluarga di Rumah Saja dan Resapi Maknanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak makan kerupuk. Dok. TEMPO
Ilustrasi anak makan kerupuk. Dok. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan konsep nasionalisme konsep, perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT RI ke-76 lewat keluarga juga dapat mengembangkan diri dan membentuk sikap anak sejak dini meski di masa pandemi Covid-19.

“Sangat penting mengenalkan perayaan kemerdekaan kepada anak. Pengenalan itu membentuk jiwa nasionalisme untuk bisa mencintai bangsanya. Ini adalah nilai yang perlu sekali dikenalkan kepada anak- anak,”ujar psikolog anak dan remaja lulusan Universitas Indonesia, Ratih Zulhaqqi.

Pengenalan nilai nasionalisme yang ditanamkan sejak kecil lewat momen-momen yang berhubungan dengan pembentukan bangsa Indonesia pun dipastikan bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa. Nilai nasionalisme inilah yang nantinya membuat anak akan memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai tanah airnya.

Tak berhenti pada menanamkan rasa nasionalisme, penting mengenalkan Hari Kemerdekaan pada anak juga bisa mengajarkan buah hati makna dari sebuah proses atau pun perjuangan. Lewat perayaan Hari Kemerdekaan, anak-anak tidak hanya belajar mengenai kebebasan tapi juga mekanisme bertahan hidup serta pertahanan diri di masa sulit.

Anak- anak tidak hanya belajar lewat kompetisi biasa, lewat perayaan kemerdekaan di rumah yang berisikan edukasi perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa tentunya mereka belajar mengenai pentingnya proses dalam menjalani kehidupan.

“Perayaan Kemerdekaan itu fokusnya jadi bukan pada selebrasinya tapi memahami bagaimana manusia membentuk yang namanya mekanisme pertahanan diri sehingga anak belajar memperjuangkan apa yang perlu diperjuangkan dalam kehidupan. Nantinya anak akan memiliki jiwa pejuang dan bisa memiliki resiliensi dalam bertahan di situasi gak nyaman,” ujar psikolog yang berpraktek di klinik Kancilku itu.

Lebih lanjut, pemahaman untuk mengenal proses dan perjuangan itu terasa sangat pas dengan kondisi saat ini di masa pandemi COVID-19 yang belum juga usai. Tepat di momen ini anak bisa belajar mencari cara untuk bertahan bersama keluarganya di masa yang membuat masyarakat serba terbatas melakukan aktivitas, khususnya di luar rumah.

Pengenalan tak melulu selebrasi lewat perlombaan dan kompetisi seperti balap karung, makan kerupuk, atau panjat pinang. Orang tua bisa mengajarkan konsep kebebasan dan perjuangan kepada anak dengan cara-cara yang mudah dan tanpa memakan banyak biaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Misalnya anak-anak diajarkan untuk mengemukakan pendapat di dalam rumah. Di samping itu, orang tua pun harus biasakan diri untuk mendengar apa yang dikatakan oleh anak. Dengan cara itu orang tua mengajarkan pada anak makna kebebasan untuk pikiran,” jelas Ratih.

Pada saat anak memberikan pendapat, orang tua juga tidak boleh mengecilkan pendapat anak karena usianya lebih muda. Meski demikian, bukan berarti setiap perkataan anak disetujui namun ada proses evaluasi di setiap pengambilan pendapat dalam keputusan yang harus diambil bersama dalam keluarga.

Dengan mengajarkan kebebasan berpendapat dan berpikir, orang tua juga telah turut serta mendukung dan memupuk rasa percaya diri anak. Anak yang diberi ruang sejak dini di dalam keluarga akan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik saat beranjak dewasa.

Contoh lain yang bisa dilakukan untuk merayakan momen kemerdekaan dengan mempelajari sejarah para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan dan juga nilai-nilai moral yang bisa dipetik dari setiap sejarah itu. Cara ini bisa diterapkan kepada berbagai usia, disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan. Anak bisa mendapatkan edukasi tentang kisah berdirinya bangsa Indonesia serta bisa meneladani nilai-nilai positif dari para pahlawan.

Nilai- nilai itu juga bisa dipraktikkan di kehidupan sehari-hari, misalnya meneladani sikap berani pahlawan. Untuk anak balita, sikap berani itu bisa langsung dilakukan dengan cara berani ke WC sendiri, memilih baju sendiri, atau berkaitan dengan hal- hal yang belum pernah dilakukan anak namun sebenarnya bisa dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Manfaat Ikut Perayaan HUT RI buat Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

15 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

4 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

14 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

15 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

15 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

27 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

34 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

34 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.