TEMPO.CO, Jakarta - Banyak berita hoaks seputar obat Corona atau tips menyembuhkan Covid-19 menyebar ketika pandemi. Salah satu berita yang beredar luas di internet adalah uap air panas yang bisa menyembuhkan Covid-19.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar, dalam laman Tempo.co, Minggu, 29 Maret 2020, membantah uap air panas bisa mematikan virus Covid-19. "Karena virus ini ada di dalam sel tubuh walau masuknya memang secara droplet lewat sistem pernapasan," katanya.
Menurut dia, belum ada penelitian yang bisa membuktikan apakah menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Eka juga khawatir adanya berbagai berita yang keliru seperti ini membuat masyarakat melupakan hal penting untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan handsanitizer.
Senada dengan Eka, para ahli dalam artikel cek fakta AFP juga mengatakan menghirup uap air panas untuk menyembuhkan Covid-19 adalah klaim yang keliru. Menurut asisten profesor klinis dari Departemen Perawatan Primer dan Kesehatan Populasi Texas A&Me University, Jason McKnight, uap air panas dapat membantu mengatasi gejala-gejala beberapa penyakit pernapasan.
Namun, hal itu hanya menghilangkan gejala ringan dan tidak menyembuhkan infeksi virus apa pun. "Anda malah berpotensi untuk membahayakan mata Anda, di mana uap air panas dapat menyebabkan luka bakar pada mata, wajah, dan saluran pernapasan Anda, yang jika cukup parah dapat menyebabkan hal yang serius dan komplikasi jangka panjang," kata McKnight.
Berdasarkan pernyataan berbagai ahli, Cek Fakta Tempo, Senin, 30 Maret 2020 menyatakan bahwa berita uap air panas bisa menyembuhkan Covid-19 adalah berita yang keliru. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam laman covid-19.go.id, Rabu, 1 April 2020, juga menyatakan bahwa klaim yang beredar tersebut adalah hoaks.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: [Fakta atau Hoaks] Benarkah Campuran Air Hangat dan Garam Bisa Hilangkan Virus Corona Covid-19?