TEMPO.CO, Jakarta - Kesadaran konsumen dalam memilih produk yang ramah lingkungan kian bertambah. Studi Kantar menunjukkan sebanyak 20 persen konsumen Indonesia kini berupaya mengurangi sampah dengan memilih metode belanja dan produk yang berimplikasi baik terhadap lingkungan.
Commercial Director Kantar Indonesia, Adisti Bramanti mengatakan, terjadi peningkatan kesadaran konsumen terhadap produk yang ramah lingkungan dari tahun sebelumnya. "Dan generasi milenial menjadi kelompok yang lebih peduli terhadap upaya tersebut dibandingkan kelompok usia lainnya," kata Adisti dalam acara peluncuran kampanye 'Every U Does Good' dari Unilever pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Studi Kantar tersebut berlangsung pada Mei 2019 hingga Juli 2020 dan melibatkan 2.000 responden. Adisti melanjutkan, konsumen generasi milenial atau mereka yang saat ini berusia 25 - 40 tahun semakin kritis terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Mereka juga aktif mencari merek produk atau perusahaan yang turut mewujudkan Indonesia lebih hijau, sehat, sejahtera, adil, dan inklusif.
Kantar membagi tiga responden yang peduli lingkungan dalam survei tersebut, yakni Eco-Actives, Eco-Considerers, dan Eco-Dismissers. Eco-Actives adalah kelompok konsumen yang berperan aktif dalam pelestarian. Mereka tak lagi menggunakan plastik, memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan berimplikasi pada kehidupan sosial, tanpa peduli soal harga.
Eco-Considers adalah kelompok konsumen yang mulai berusaha belanja dengan bijak. Misalkan, mereka memilih membawa tas belanja ketimbang menggunakan kantong plastik, memilih produk yang ramah lingkungan meski terkadang dilematis dengan harga, dan lainnya. "Upaya kelompok ini belum sebesar Eco-Actives," ucap Adisti.
Sementara Eco-Dismissers adalah kelompok konsumen yang tak peduli dengan isu lingkungan, sosial, dan apapun atas produk atau jasa yang mereka gunakan. Jumlah Eco-Actives memang masih jauh lebih sedikit ketimbang Eco-Dismissers. Meski begitu, menurut Adisti, yang penting adalah pergerakan di bagian Eco-Considerers terus bertambah dan lebih baik lagi jika mereka kemudian menjadi Eco-Actives.
Seorang konsumen generasi milenial yang peduli lingkungan, Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan problematika sampah di Indonesia adalah hal pelik yang sepatutnya menjadi tanggung jawab bersama. "Saya percaya rasa tanggung jawab ini harus dimulai dengan keinginan yang kuat untuk membuat perubahan," kata CEO dan Pendiri Waste4Change, ini.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk., Ira Noviarti mengatakan, kampanye 'Every U Does Good’ bertujuan mengedukasi masyarakat dengan menjadi konsumen yang bijaksana dalam memilih produk. "Saat mereka memilih produk yang memiliki tujuan mulia, maka mereka secara langsung juga turut berkontribusi dalam upaya-upaya berkelanjutan untuk memberikan kebaikan kepada lingkungan dan masyarakat," kata Ira.
Ira melanjutkan, Unilever percaya bahwa bisnis seharusnya mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai masalah. Perusahaan itu mengusung tiga pilar kebaikan, yakni membangun planet yang lebih lestari, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi pada keadilan dan inklusivitas.
"Sinergi yang erat antara perusahaan, brands, dan individu-individu yang memiliki tujuan mulai yang sama akan mengakselerasi dan memperluas dampak kebaikan," ujarnya. Pada September 2021, kampanye 'Every U Does Good' akan mencari sosok anak muda yang sejalan dengan tujuan mulia tadi.
Calon peserta dapat mendaftar melalui situs resmi Unilever dan memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling relevan dengan upaya mereka. Sepuluh peserta terbaik akan diumumkan pada Desember 2021 dan berkesempatan memperbesar skala program kebaikan mereka.
Baca juga:
4.855 Konsumen Mengadu ke Kemendag Soal E-commerce, Apa Saja yang Dipersoalkan?