Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Pendaki di Makassar Tewas Karena Hipotermia, Ini Tips Mencegahnya

image-gnews
Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pendaki meninggal dunia setelah mengibarkan bendera merah putih pada HUT ke-76 Republik Indonesia di puncak Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulawesi Selatan. Ketiganya diduga tewas akibat terkena hiportemia karena cuaca buruk ketika hendak turun gunung.

Hiportemia merupakan kejadian yang cukup sering dialami oleh pendaki gunung, terlebih ketika cuaca buruk. Hiportemia adalah kejadian di mana suhu tubuh seseorang menurun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius.

Udara gunung yang dingin merupakan salah satu pemicu terjadinya hiportemia pada seseorang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diketahui pendaki agar tidak terkena hiportemia.

Berikut ini adalah lima tips mencegah hiportemia ketika mendaki gunung:

 

Pastikan kondisi tubuh fit

Jika tubuh sedang tidak fit, misalnya sedang demam atau flu, lebih baik batalkan rencana mendaki gunung. Sebab, orang yang sedang sakit akan lebih mudah kedinginan, meski berada di suhu normal.

Udara gunung yang dingin tentu akan membuat orang yang tidak fit menjadi semakin kedinginan. Risiko mengalami hiportemia pun semakin meningkat apabila pendaki sedang tidak fit.

 

Persiapkan jaket dan perlengkapan memadai

Salah satu perlengkapan yang perlu dipersiapkan adalah jaket. Tentunya bukan jaket biasa, melainkan jaket gunung. Sebab, udara di gunung lebih dingin sehingga membutuhkan jaket gunung dengan bahan yang memang dirancang untuk mengatasi udara dingin.

Selain jaket, siapkan juga perlengkapan seperti kantong tidur atau tenda jika berkemah. Pastikan perlengkapan tersebut dalam kondisi baik, misalnya tidak berlubang atau sobek sehingga bisa maksimal mencegah udara dingin masuk.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bawa baju ganti untuk tidur

Pakaian yang dikenakan saat mendaki gunung juga harus selalu kering, khususnya saat tidur jika berkemah. Memang saat berjalan, baju basah tidak berpengaruh karena tubuh terus bergerak sehingga tubuh menghasilkan panas.

Namun ketika tidur, tubuh berhenti bergerak sehingga suhunya akan turun secara perlahan. Saat itulah efek pakaian basah akan mulai terasa. Udara dingin di malam hari akan semakin membuat tubuh kedinginan.

Oleh karena itu, alangkah lebih baik untuk mengganti pakaian basah dengan yang kering saat hendak tidur. Tindakan tersebut akan mengurangi rasa dingin di tubuh sehingga mengurangi risiko terkena hiportemia.

 

Bawa logistik dan makanan yang cukup

Hiportemia lebih berisiko dialami oleh pendaki yang sedang lapar. Hal itu bisa diatasi dengan cukup makan sehingga tubuh bisa menghangatkan diri dari dalam.

Selain itu, bawa logistik yang bergizi agar suhu tubuh senantiasa tetap hangat. Bawa pula makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh seperti wedang jahe instan agar terhindar dari hiportemia.

 

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

21 Pelari Ultramaraton Tewas karena Cuaca Dingin Ekstrem, Publik Kecam Panitia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

16 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

43 hari lalu

Salah seorang pendaki berada di puncak Gunung Ciremai. Foto: Instagram/@explore_ciremai
Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat, menutup sementara aktivitas pendakian di gunung itu selama sebulan, mulai 11 Maret.


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

48 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

52 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

56 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


Efek Tersambar Petir, Ini Efek Jangka Pendek dan Panjang Bagi Korban

30 Januari 2024

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Efek Tersambar Petir, Ini Efek Jangka Pendek dan Panjang Bagi Korban

Petir merupakan fenomena alam yang berbahaya, bagaimana efeknya jika tersambar petir?


Penakluk Benua Antarktika

28 Januari 2024

Penakluk Benua Antarktika

Diansyah Putri Handayani menjadi perempuan Indonesia pertama yang mencapai Benua Antarktika. Bagaimana kisahnya?


Wendy Walters Selebgram Penakluk Puncak-puncak Gunung, Terakhir Gunung Sindoro

25 Januari 2024

Mantan istri Reza Arab, Wendy Walterss saat berpose di puncak Gunung Merbabu. Dibalik paras wajahnya yang cantik, ternyata Wendy Waltres sangat menyukai aktivitas mendaki gunung, gunung-gunung yang sudah di dakinya yakni Gunung Papandayan, Merbabu, Raung, Prau, dan Arjuno. FOTO/instagram/wendywalters
Wendy Walters Selebgram Penakluk Puncak-puncak Gunung, Terakhir Gunung Sindoro

Selebgram dan youtuber Wendy Walters kini memiliki hobi baru mendaki gunung. Deretan gunung yang pernah dinaiki oleh Wendy Walters, yakni Prau, Merbabu, Sindoro, Agung, Rinjani, hingga Arjuno.


10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

10 Januari 2024

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin. Foto: Canva
10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin.


10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

4 Januari 2024

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya. Foto: Canva
10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya.