TEMPO.CO, Jakarta - Kedutan kelopak mata, atau myokymia, adalah kejang otot kelopak mata yang berulang dan tidak disengaja. Kedutan biasanya terjadi pada kelopak mata atas, tetapi dapat juga terjadi pada kelopak mata bawah.
Bagi kebanyakan orang, kejang ini sangat ringan dan terasa seperti tarikan lembut pada kelopak mata, dengan durasi kejang bisa setiap beberapa detik selama satu atau dua menit. Lantas, apa penyebab terjadinya kedutan pada mata?
Mengutip Healthline pada laman healthline.com, kedutan bisa terjadi maupun diperparah akibat beberapa faktor seperti iritasi mata, ketegangan kelopak mata, kelelahan, kurang tidur, terlalu banyak beraktifitas fisik, efek samping obat, penggunaan alkohol, tembakau, atau kafein.
Cedars Sinai pada situs resmi cedars-sinai.org menjelaskan, apabila mendapati mata terus menerus berkedut, kondisi ini mungkin disebabkan blepharospasm esensil jinak, yaitu kondisi saat kedua mata menutup atau berkedut di saat bersamaan.
Meski jarang, masalah lain terkait otak dan sistem saraf turut menyebabkan mata berkedut, kondisinya meliputi penyakit parkinson, kerusakan otak akibat peradangan atau stroke (terutama untuk talamus, ganglia basal, atau batang otak), reaksi terhadap obat kesehatan mental tertentu, sindrom meige (gangguan gerakan sistem saraf), sklerosis ganda, spasme hemifasial dan bell palsy.
Baca Juga:
Bagaimana membantu menghentikan kedutan? Meski mungkin datang dan pergi, dan biasanya akan berhenti dalam beberapa waktu, namun tetap ada metode untuk membantu menghentikan kedutan. Berdasar artikel medis NHS UK di laman nhs.uk, caranya denngan istirahat dengan cukup, luangkan waktu untuk bersantai, regangkan dan pijat semua otot yang terkena kram, dan mencoba untuk tidak mengkhawatirkan kedutan.
Selain itu, selama mata mengalami kedutan, cobalah untuk tidak meminum kafein secara berlebihan, tidak meminum alkohol, dan tetap minum obat yang disarankan dokter.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Mata Kedutan Jangan Pikir Macam-macam, Ada Penjelasan Ilmiahnya