Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dapatkan Ketenangan Pikiran dengan Menulis Surat

Reporter

image-gnews
ilustrasi menulis surat (pixabay.com)
ilustrasi menulis surat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menulis surat memiliki manfaat membantu mengatasi kesedihan hingga mengurangi ketegangan dalam hubungan. Praktik yang tampaknya kuno ini telah terbukti secara ilmiah membantu kesehatan mental.

Pendiri platform kesehatan mental Calm Collective Asia, Sabrina Ooi, mengatakan menulis surat adalah cara untuk memproses kesedihan dan kehilangan, khususnya kematian mantan pacarnya ketika dia berusia 17 tahun.

“Saya masih sedih tentang fakta dia meninggal dalam tidurnya. Saya tidak tahu bagaimana memprosesnya saat itu,” kata Ooi, seperti dilansir dari CNA Lifestyle.

Menurut Ooi, menulis surat merupakan hal penuh emosi yang menghabiskan beberapa jam. Namun, cara itu membantu mengenali emosi yang tersisa dan mengubahnya menjadi perasaan syukur. Setelah selesai menulis surat, ia membakar surat-surat itu dan merasakan beban emosional terangkat dari pundaknya.

“Rasanya seperti saya bisa melepaskan emosi yang telah lama saya simpan,” ungkapnya.

Begitu pula yang disampaikan konselor dari layanan konseling online Talk Your Heart Out, Joseph Quek. Quek mengatakan kerinduan akan percakapan terakhir dengan seseorang atau emosi yang masih terasa sangat lama setelah peristiwa itu berlalu dapat menunjukkan pengalaman atau hubungan yang belum selesai.

“Menulis surat dapat memberikan pelepasan emosional, memungkinkan Anda mengungkapkan perasaan, pikiran, harapan, dan penyesalan,” kata Quek.

Tetapi, sebagian orang merasa kesulitan menuangkannya ke dalam tulisan. Lantas, bagaimana cara memulainya?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ingatlah, setiap kejadian atau perilaku tertentu yang berkontribusi pada perasaan yang dimiliki dan tempatkan dalam perspektif sebelum, selama, dan sesudahnya," kata psikolog dari Psychology Blossom, Phyllis Bah.

Namun, jika membutuhkan inspirasi untuk memulai, lirik lagu atau tulisan yang sesuai dengan perasaan dapat membantu. Demikian yang dikatakan konselor dari konsultan psikologi Mind What Matters, Maniesha Blakey.

“Tulis dalam draf. Anda dapat mulai dengan mencatat beberapa poin dan menggunakannya untuk memperluas menjadi surat. Tulis dan tulis ulang selama beberapa hari sebelum menyelesaikan versi akhir karena Anda mungkin akan melihat cara baru untuk membangun atau menyederhanakan surat itu,” sarannya.

Quek merekomendasikan untuk menyisihkan waktu, ruang yang tenang, dan menghilangkan gangguan untuk memastikan lingkungan yang kondusif untuk menulis. Kemudian, temukan alasan menulisnya, dan pilih medianya.

“Inti dari menulis surat bisa dibilang tentang menyampaikan pesan ke penerima yang dituju. Baik tulisan tangan atau diketik, pada akhirnya bermuara pada media yang paling nyaman, yang memungkinkan Anda mengekspresikan diri dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Baca juga: Mengenal Schadenfreude, Perasaan Senang Saat Melihat Orang Lain Susah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

6 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

7 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

7 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

8 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

10 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

Beberapa drama Korea atau drakor mengajarkan beberapa hal secara populer misalkan soal kesehatan mental hingga budaya Korea Selatan.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

12 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku