TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi untuk ibu menyusui sudah dapat dilakukan sejak turunnya Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/368/2021, tanggal 11 Februari 2021, tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda. Untuk ibu menyusui juga dapat menerima vaksin.
Dilansir dari Bisnis.com, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar mengatakan bayi bisa mendapatkan manfaat vaksin melalui ASI. Sehingga ASI tidak membahayakan bayi dan ibunya.
Syarat yang diperlukan untuk ibu menyusui tidak jauh berbeda dengan syarat vaksin untuk 18 tahun ke atas.
- Tidak ada kontak erat dengan orang terkonfirmasi Covid-19
- Tidak ada gejala demam batuk, pilek, dan sesak napas dalam 7 hari terakhir
- Tidak terkonfirmasi positif Covid-19 selama 14 hari terakhir
- Suhu tubuh saat akan disuntik vaksin tidak lebih dari 37,5 derajat celcius
- Tekanan darah tidak lebih dari 180/110 mmHg
- Tidak menderita penyakit komorbid seperti penyakit jantung, ginjal kronis/cuci darah, dan liver serta kanker
- Kadar gula, HIV, dan penyakit paru harus dalam keadaan terkontrol
Khusus untuk ibu menyusui, kelompok lansia, dan kelompok komorbid sebelum pemberian vaksinasi harus didahului dengan melakukan anamnesa atau pemeriksaan riwayat kesehatan tambahan.
Ahli Gizi Tan Shot Yen dalam bisnis.com mengingatkan kepada ibu menyusui yang berencana melakukan vaksinasi untuk memahami kondisi tubuh terlebih dahulu. Selain itu harus mengingat riwayat kesehatan selama hamil, apakah mengalami pengentalan darah atau hipertensi.
Menurut Tan, riwayat kesehatan tersebut mempengaruhi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) bahkan dapat menimbulkan masalah lain. Selain itu bagi ibu menyusui yang memiliki riwayat preklamsia dan pernah minum obat pengencer darah harus melapor pada dokter yang melakukan vaksinasi.
TATA FERLIANA
Baca juga: 9 Item Skrining bagi Ibu Hamil yang Mau Vaksinasi Covid-19
