TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes terjadi ketika level gula dalam darah seseorang terlalu tinggi. Makanan yang masuk ke dalam tubuh diubah menjadi glukosa. Glukosa tersebut diproses oleh insulin agar dapat menghasilkan energi. Diabetes terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik, atau keduanya. Glukosa yang terlalu banyak dalam darah akan menyebabkan diabetes. Diabetes terbagi menjadi dua, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Orang yang memiliki diabetes tipe 1 tidak memproduksi cukup insulin atau tidak sama sekali, sehingga membutuhkan injeksi insulin. Menurut Healthline, antibodi penderita diabetes tipe 1 menyerang sel-sel penghasil insulin.
Diabetes tipe 2 yang paling umum dialami oleh masyarakat. Tubuh penderita diabetes tipe 2 memproduksi insulin, tetapi tidak dapat memanfaatkannya. Resistansi ini membuat pankreas memproduksi insulin yang berlebihan. Risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi jika Anda memiliki obesitas atau memiliki keluarga dengan sejarah diabetes.
Lalu, benarkah diabetes dapat menyebabkan seseorang mengalami kehilangan ingatan?
Kerusakan pembuluh darah kerap terjadi pada penderita diabetes. Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah kognitif hingga demensia vaskular yang gejalanya mirip dengan penyakit alzheimer. Penyakit alzheimer menyebabkan penurunan daya ingat dan perubahan perilaku. Penelitian menunjukkan penyakit alzheimer berhubungan kuat dengan level gula yang tinggi dalam tubuh.
Merujuk pada satu penelitian, penyakit alzheimer berkaitan erat dengan insulin dan metabolisme glukosa di otak. Otak memiliki reseptor insulin dan struktur otak ini mengenali insulin. Insulin mempengaruhi kognisi dan memori. Jika insulin tubuh penderita diabetes tidak seimbang, risiko penyakit alzheimer akan bertambah.
Menurut laman Diabetes.co.uk, gejala penurunan memori mencakup di antaranya kesulitan mengingat kejadian di masa lalu, melupakan hal yang baru saja Anda lakukan, melupakan letak benda-benda di rumah Anda, dan melupakan nama orang-orang terdekat Anda.
Ketika dokter sudah dapat menemukan penyebab penurunan ingatan Anda, dokter akan memberikan rencana penanganan yang termasuk perubahan gaya hidup jika Anda memiliki diabetes tipe 2. Inhibitor kolinesterase mungkin akan direkomendasikan sebagai awalan. Inhibitor ini memperlambat memburuknya gejala dan dapat meningkatkan fungsionalitas orang dengan demensia.
"Ganti makanan Anda dengan sayuran, buah, kacang-kacangan, dan makanan sehat lainnya," tulis Tyler Walker dikutip Tempo dari laman Healthline, Senin, 20 Agustus 2018. Mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi juga dapat mencegah terjadinya diabetes tipe 2 dan penurunan memori. Omega-3 dianggap dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penurunan kognitif.
DINA OKTAFERIA