TEMPO.CO, Jakarta - Suasana hati seorang wanita ketika sedang dalam masa pramenstruasi (PMS) ibarat roller coaster karena kerap berubah dan kadang tak terkendali. Kondisi perubahan mood saat PMS ini dipengaruhi besar oleh hormon.
Ahli Ginekolog dari American College of Obstetricians, Carol Livoti mengatakan bahwa siklus PMS terjadi selama fase terakhir (luteal) dari siklus menstruasi. “Dimulai setelah ovulasi yakni hari ke 14 hingga 28 dari siklus bulanan wanita,” katanya dikutip dari Everyday Health, Kamis, 27 Agustus 2021.
Bentuk perubahan mood PMS ini seperti lekas marah, merasa lelah, depresi, menangis, kepekaan berlebihan, merasa gugup, cemas, tak ingin diganggu, dan lainnya. Namun kondisi ini tidak dapat dipukul rata terjadi pada semua wanita sebab tergantung pada masing-masing individunya.
Jika kondisi mood swing ini terjadi maka hal tersebut adalah sesuatu yang biasa.
Untuk mengatasi mood swing saat PMS bisa dilakukan dengan makan makanan yang sehat. Asupan gizi dengan diet seimbang dapat meningkatkan mood.
Istirahatkan tubuh dengan tidur yang cukup, terutama saat malam hari. Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati.
Tambahlah aktivitas fisik dengan teratur. Hal ini punya banyak manfaat untuk kesehatan jasmani dan mental.
Saat PMS sebaiknya jangan terlau banyak memkirkan sesuatu hal yang bisa memicu stres. Cobalah meminimalisir potensi stres dengan relaksasi seperti yoga atau meditasi.
TIKA AYU
Baca juga:
Kristen Bell Enggan Menikah Jika Tak Bisa Mengendalikan Diri saat PMS