TEMPO.CO, Jakarta - Takut akan keramaian atau disebut juga dengan enochlophobia berkaitan erat dengan agoraphobia, yaitu takut akan tempat atau situasi dan ochlophobia yang berarti takut akan kerumunan massa. Melansir dari Health Line, enochlophobia lebih berkaitan dengan bahaya yang dirasakan karena adanya pertemuan besar orang-orang yang mungkin ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga termasuk rasa takut terjebak, tersesat, atau terluka di tengah keramaian.
Ciri-ciri orang yang mengalami takut akan keramaian atau enochlophobia yaitu peningkatan denyut jantung, berkeringat, pusing, sesak napas, sakit perut, diare, dan menangis.
Enochlophobia juga bisa dialami sejumlah orang di situasi pandemi, hal tersebut dikarenakan virus yang cepat menyebar dalam kerumunan. Fobia seperti enochlophobia dapat menyebabkan ketakutan yang intens atas peristiwa yang tidak mungkin terjadi. Meskipun penderitanya mungkin menyadari bahwa ketakutan yang begitu kuat terhadap orang banyak tidak rasional, itu tidak mengurangi kecemasan nyata yang dapat terjadi sebagai akibat dari fobia mereka.
Penderita enochlophobia mungkin mengalami kecemasan yang intens setiap kali mereka bertemu dengan kerumunan orang. Ketakutan penderitanya bisa tidak terbatas pada acara yang biasanya ramai, seperti festival, permainan olahraga, atau taman hiburan.
Orang-orang yang mengalami enochlophobia mungkin juga mengalami ketakutan akan keramaian yang bisa mereka temui setiap hari, misalnya seperti di transportasi umum, di bioskop, di toko kelontong atau pusat perbelanjaan, di taman luar ruangan
di pantai atau kolam renang umum. Jadi, bukan hanya kontak langsung dengan orang banyak yang bisa memicu enochlophobia. Dalam beberapa kasus, hanya memikirkan berada di keramaian dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Enochlophobia atau kecemasan sangat dengan keramaian dapat membatasi kemampuan penderitanya untuk bersosialisasi karena mereka mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam acara sosial atau bepergian melalui berbagai tempat di mana terdapat banyak orang. Di sisi lain, penderitanya mungkin sering menemukan diri mereka dalam situasi di mana hampir tidak mungkin untuk menghindari keramaian. Dan ketika itu terjadi, mereka bisa mengalami kecemasan yang cukup kuat untuk memicu serangan panik.
VALMAI ALZENA KARLA