TEMPO.CO, Jakarta - Minum air dingin sering diklaim buruk untuk pencernaan dan dapat menyebabkan penumpukan lendir. Ada juga yang mengklaim air dingin bisa membakar lebih banyak kalori dan membantu kinerja olahraga.
Ragam manfaat dan mitos air dingin jadi saling bertabrakan sehingga menimbulkan kekeliruan dan juga teori. Namun, satu fakta yang wajib diketahui adalah air dingin baik untuk membantu hidrasi. Dilansir dari eatthis, minum air pada suhu berapa pun akan membantu tubuh terhidrasi. Namun, minum air dingin telah terbukti secara khusus membantu rehidrasi lebih dari suhu lain.
Sebuah studi dari International Journal of Clinical and Experimental Medicine meninjau enam atlet putra yang mengonsumsi air pada suhu berbeda menemukan minum air pada suhu 16 derajat Celcius dengan asupan air yang lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit keringat dibandingkan yang lain. Studi menyimpulkan air dingin dapat menjadi suhu tertinggi untuk tujuan rehidrasi, terutama bagi para atlet saat berolahraga di cuaca panas.
Selain meminumnya, air dingin juga terbukti membantu atlet dalam pemulihan latihan. Human Kinetics Journal menemukan mandi air dingin 10-20 menit setelah berolahraga dapat membantu status hidrasi. Kemudian, menurut European Journal of Applied Physiology, mandi air dingin 10 menit telah terbukti membantu pemulihan otot bagi para atlet juga. Bahkan, dengan begitu banyak manfaat minum air dingin, ada beberapa yang mengklaim air dingin sebenarnya tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Dalam praktek pengobatan ayurveda dinyatakan minum air es sebenarnya buruk untuk pencernaan secara keseluruhan. Klaim khusus ini menyatakan minum air dingin dapat menyempitkan pembuluh darah, mengakibatkan ketidakmampuan tubuh menyerap nutrisi, vitamin tertentu, dan makanan.
Sebuah studi di Farmakologi Umum pada 1983 melihat bagaimana air dingin mempengaruhi dinding pembuluh darah dan mengevaluasi aliran darah dan suhu tubuh anjing. Meskipun benar cuaca dingin dapat mempengaruhi sistem peredaran darah, penelitian ini tidak secara khusus berfokus pada bagaimana minum air es secara langsung dapat mempengaruhi pembuluh darah. Secara keseluruhan, sementara pembuluh darah berperan penting dalam pencernaan, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk mendukung klaim minum air dingin dapat memperlambat laju pencernaan tubuh.
Kesalahpahaman lain tentang minum air es adalah mitos menyebabkan penumpukan lendir. Studi 1978 dari CHEST Journal yang mengukur kecepatan lendir hidung dan hambatan aliran udara hidung menemukan cairan panas lebih unggul daripada dingin dalam mengelola cairan hidung. Kini, penelitian khusus itu hanya diarsipkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional dan tidak lagi tersedia untuk ditinjau melalui CHEST Journal online.
Terakhir, ada klaim minum air dingin bisa membuat lebih lapar. Klaim itu berasal dari penelitian 2005 dari Universitas Florida. Studi tersebut membandingkan perbedaan nafsu makan saat berolahraga dengan air dingin dan air hangat. Penelitian itu menyimpulkan mereka yang berolahraga di air dingin mungkin memiliki asupan energi berlebihan setelah berolahraga yang bisa membuat lebih lapar dan menyebabkan makan lebih banyak. Namun, itu tetap tidak menyimpulkan minum air dingin dapat meningkatkan nafsu makan.