Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ginjal (Pixabay.com)
Ilustrasi ginjal (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data GLOBOCAN 2020, kejadian baru kanker ginjal di Indonesia sebanyak 2.394 kejadian baru dengan 1.358 kematian (57 persen) sementara di dunia terdapat 431.288 kasus baru dengan 179.368 (41 persen) kematian. Renal Cell Carsinoma (RCC) atau karsinoma sel ginjal merupakan jenis kanker ginjal yang faktor risiko utamanya kebiasaan merokok, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi onkologi medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD-KHOM, menjelaskan riwayat keluarga terkena kanker ginjal, paparan di tempat kerja, seperti lingkungan dengan bahan kimia tertentu, konsumsi alkohol, dan obat penghilang rasa sakit dalam jangka waktu lama juga bisa menjadi faktor risiko kanker ini.

"Faktor risiko terkena kanker hanya 5-10 persen yang diakibatkan oleh faktor genetika, sedangkan 90-95 persen lebih disebabkan oleh faktor lingkungan. Maka jika mau sehat, berhentilah merokok dan jagalah berat badan yang ideal, jaga tekanan darah agar tidak tinggi, konsumsi makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran, dan berolah raga secara teratur," katanya dalam siaran pers Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Nadia mengatakan RCC adalah sel ganas yang tumbuh pada tubulus ginjal. Sebagai jenis kanker yang agresif, RCC dapat menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, hati, dan otak, sehingga sangat penting untuk lebih peka dalam merasakan dan mengetahui tanda dan gejala sejak awal. Pada stadium dini, biasanya kanker ini tidak menimbulkan tanda atau gejala apapun dan diagnosis biasanya dicurigai berdasarkan temuan insidental, baik dengan CT, MRT, ataupun biopsi.

Namun, pada stadium lanjut pasien kemungkinan dapat merasakan gangguan seperti adanya darah dalam urin, urin berwarna kemerahan, nyeri punggung bawah di satu sisi meski tidak ada cedera, terdapat benjolan di samping atau punggung bawah, sering merasa lelah dan kehilangan selera makan, berat badan turun meski tidak diet, demam yang tidak kunjung sembuh meski tidak terdapat infeksi, serta kurangnya sel darah merah atau anemia. Dia mengingatkan untuk selalu mewaspadai jika terdapat gejala seperti feses berdarah dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kebanyakan RCC didiagnosis pada usia di atas 60 tahun dan ditemukan pada stadium awal, namun tidak sedikit pasien yang didiagnosis pertama kali dan sudah berada pada stadium di mana kanker ginjal telah mestastatik atau pada stadium lanjut, sehingga memerlukan perawatan yang seksama dan tepat agar kualitas hidup pasien dapat terus terjaga," katanya.

Pengobatan RCC meliputi pembedahan seperti nefrektomi atau pengangkatan tumor dari ginjal, dilanjutkan dengan terapi sistemik. Jika kedua ginjal sudah diangkat, maka pasien perlu menjalani cuci darah seumur hidupnya. Dengan kemajuan pengobatan, kini pasien RCC dapat memanfaatkan pengobatan imunoterapi atau terapi biologis. Terapi lain meliputi terapi target, di mana pengobatan ditargetkan hanya ke sel kanker saja sehingga efek terhadap sel sehat minimal.

"Pilihan perawatan akan menyesuaikan dengan keadaan stadium RCC yang dialami pasien agar kualitas hidup dapat berlangsung baik,," tutur anggota Bidang Pelayanan Sosial YKI itu.

Baca juga: Sederet Penyebab Batu Ginjal, Waspada Jika Mengalami Gejala ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

17 jam lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

2 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

2 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

2 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.