TEMPO.CO, Jakarta - Ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. Yudhi Wibowo, mengingatkan masyarakat harus tetap mewaspadai risiko penularan COVID-19 dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi, pemerintah telah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 6 September 2021.
"Masyarakat perlu terus disiplin terapkan prokes, tetap waspada, jangan lengah, risiko penularan COVID-19 masih ada," katanya. "Meskipun ada tren penurunan kasus aktif dan angka kematian, sebaiknya masyarakat harus tetap hati-hati atau waspada, tidak boleh euforia."
Selain itu, masyarakat juga perlu mengikuti anjuran pemerintah untuk segera vaksinasi COVID-19 dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kendati demikian, masyarakat harus tetap memperkuat prokes meskipun program vaksinasi sudah berjalan, jangan sampai kendur. Dia mengatakan orang yang sudah mendapat vaksin belum sepenuhnya kebal dari risiko terinfeksi COVID-19.
"Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi. Namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," ujarnya.
Dia menambahkan target kekebalan kelompok atau herd immunity baru akan tercapai jika jumlah penduduk yang mendapatkan vaksin COVID-19 sudah mencapai 70 persen.
"Sebelum mencapai herd immunity maka masyarakat harus tetap disiplin prokes 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas," imbaunya.
Dengan disiplin yang tinggi menerapkan 5M, maka upaya mencegah penyebaran COVID-19 akan berjalan efektif dan optimal. "Dengan demikian perlu upaya bersama untuk tetap disiplin dan saling mengingatkan satu sama lain agar tetap memperkuat protokol kesehatan," sarannya.
Baca juga: Kiat Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19