TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, miokarditis muncul sebagai efek samping pada orang yang baru saja disuntik vaksin Pfizer hingga meninggal dunia. Miokarditis adalah peradangan yang terjadi pada otot jantung (miokardium). Peradangan ini dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa dan menyebabkan irama jantung yang cepat atau tidak normal, yang dikenal dengan aritmia.
Miokarditis ringan lebih mudah disembuhkan, baik dengan atau tanpa perawatan. Namun, jika sudah parah, ini dapat melemahkan jantung sehingga seluruh tubuh tidak mendapatkan cukup darah. Gumpalan dapat terbentuk di jantung sehingga dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Apabila berada pada tahap awal miokarditis, Anda mungkin memiliki gejala ringan seperti nyeri dada, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, atau sesak napas. Beberapa orang dengan miokarditis stadium awal tidak memiliki gejala apapun.
Tanda dan gejala miokarditis bervariasi, tergantung pada penyebab penyakit. Tanda dan gejala miokarditis yang umum meliputi sakit dada, detak jantung cepat atau abnormal (aritmia), sesak napas saat istirahat atau beraktivitas, penumpukan cairan dengan pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, serta kelelahan. Penyebab potensial miokarditis, melansir Mayo Clinic, meliputi:
Virus
Banyak virus yang umumnya terkait dengan miokarditis, termasuk yang menyebabkan flu biasa (adenovirus), Covid-19, hepatitis B dan C, parvovirus, yang menyebabkan ruam ringan, biasanya pada anak-anak (penyakit kelima), dan virus herpes simpleks. Infeksi saluran cerna (ekovirus), mononukleosis (virus Epstein-Barr), dan campak Jerman (rubella) juga dapat menyebabkan miokarditis. Ini juga umum pada orang dengan HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan miokarditis termasuk staphylococcus, streptococcus, bakteri yang menyebabkan difteri, dan bakteri tick-borne yang bertanggung jawab pada penyakit Lyme.
Parasit
Di antaranya adalah parasit seperti Trypanosoma cruzi dan toksoplasma, termasuk beberapa yang ditularkan oleh serangga dan dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit Chagas. Penyakit Chagas jauh lebih umum di Amerika Tengah dan Selatan daripada Amerika Serikat, tetapi dapat terjadi pada pelancong dan imigran dari bagian dunia itu.
Jamur
Infeksi jamur seperti candida, jamur seperti aspergillus, dan jamur lain seperti histoplasma, yang sering ditemukan pada kotoran burung, terkadang dapat menyebabkan miokarditis, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Selain itu, miokarditis dapat terjadi akibat reaksi terhadap obat-obatan atau narkoba yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau toksik, bahan kimia atau radiasi, atau penyakit lain termasuk lupus, granulomatosis Wegener, arteritis sel raksasa, dan arteritis Takayasu.
Tidak ada pencegahan khusus untuk miokarditis. Namun, mengambil langkah-langkah ini dapat membantu mencegah infeksi, seperti:
-Hindari orang yang berpenyakit virus seperti flu, sampai mereka sembuh. Jika Anda sakit dengan gejala infeksi virus, cobalah untuk tidak menularkan ke orang lain.
-Jaga kebersihan dengan baik. Mencuci tangan secara teratur dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
-Hindari perilaku berisiko. Untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi miokard terkait HIV, lakukan seks yang aman dan jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
-Minimalkan paparan kutu. Jika menghabiskan waktu di daerah yang dipenuhi kutu, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang untuk menutupi sebanyak mungkin kulit. Oleskan pengusir kutu atau serangga yang mengandung DEET.
-Vaksinasi
Vaksinasi seperti yang direkomendasikan, termasuk yang melindungi dari Covid-19, rubella, influenza, penyakit yang dapat menyebabkan miokarditis.
Hubungi dokter jika memiliki gejala miokarditis, terutama nyeri dada dan sesak napas. Gejala miokarditis bisa menyerupai serangan jantung. Dapatkan bantuan medis darurat jika mengalami nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan dan sesak napas. Jika pernah mengalami infeksi, perhatikan gejala miokarditis dan beritahu dokter jika terjadi.
Baca juga: Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia