Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keterampilan yang Perlu Dikuasai sebelum Menikah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Rene Asmussen
Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Rene Asmussen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasai beberapa keterampilan penting sebelum menikah, yang bisa membuat hubungan dengan pasangan lebih harmonis. Setiap orang terlahir dengan kondisi emosional dan dididik dengan cara yang berbeda, dari latar belakang keluarga yang berbeda.

Namun, dalam pernikahan harus belajar saling memahami dan berkomitmen dalam suka maupun duka. Mengutip dari Bolde, berikut lima kemampuan yang wajib dimiliki sebelum memutuskan menikah.

Komunikasi yang baik
Komunikasi adalah keterampilan paling penting yang tidak dimiliki semua orang ketika menikah. Banyak yang tidak tahu mengekspresikan kebutuhan sendiri dan membicarakan kebutuhan orang lain. Banyak yang bahkan tidak tahu apa yang dibutuhkan dalam suatu hubungan, apalagi cara mendiskusikannya. Sebelum menikah, cobalah untuk mengenali diri sendiri dengan baik.

Biasakan untuk berbicara dengan teman dan keluarga tentang apa yang dibutuhkan dan terbuka tentang kebutuhan dan keinginan. Jika merasa nyaman dengan percakapan semacam ini, keterampilan komunikasi akan lebih mudah digunakan setelah menikah.

Tahu cara kompromi dan kapan melakukannya
Banyak orang akan memberi tahu kompromi adalah bagian dari pernikahan. Bisa benar, bisa juga tidak. Hal yang terpenting adalah Anda perlu tahu kapan berkompromi dengan pasangan. Anda tidak boleh berkompromi pada hal-hal yang bisa membuat bahagia dalam hal yang positif. Misalnya, pasangan suami istri, ada suami yang ingin anak tetapi istri belum siap punya anak. Maka hal tentang anak bisa dikompromikan, ceritakan kekhawatiran dan ketakutan, serta persiapan untuk memiliki anak.

Kenali diri sendiri dan juga Anda harus tahu apa yang benar-benar penting. Kompromi dalam pernikahan melibatkan dua pihak. Ingatlah, dalam kompromi tidak berarti satu orang selalu menyerah dan yang lain mendapatkan apa yang diinginkan.

Tidak ada pernikahan yang sempurna tanpa konflik, seperti di film Disney. Setiap pernikahan pasti memiliki konflik. Ini bisa saja tentang masalah kecil, seperti siapa yang mencuci piring, mau menu makan siang apa, hingga lupa meletakkan kunci mobil dan pintu. Resolusi konflik sangat berkaitan erat dengan komunikasi. Jika tidak dapat berkomunikasi dengan baik, maka akan sulit untuk menyelesaikan konflik. Pelajari tentang berbagai jenis konflik dan cara mengatasinya dalam pernikahan.

Belajar menentukan batasan
Batasan adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap orang, bahkan ketika sudah menikah. Batasan dapat mencakup percakapan atau aktivitas apa yang dapat dilakukan di kamar tidur. Yang penting untuk diingat adalah setiap orang diperbolehkan untuk menetapkan batasan sendiri dan orang lain dalam pernikahan dan perlu menghormatinya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batasan dibikin untuk menghormati privasi pasangan. Kenali juga trauma pasangan yang pernah terjadi di masa lalu. Sebelum Anda menikah, doronglah pasangan Anda untuk memikirkan dan membicarakan batasan-batasan mereka. Anda harus melakukan hal yang sama juga.

Belajar tunjukkan cinta dan penghargaan
Setelah menikah, Anda tetap perlu menunjukkan cinta dan penghargaan kepada pasangan. Sebagian orang sibuk dengan kehidupannya dan lupa pasangan perlu merasakan cinta, diperhatikan, dan dihargai. Jika abai dalam menunjukkan cinta kepada pasangan, maka ini dapat mengakibatkan perasaan terluka dan kesalahpahaman. Saat menunjukkan cinta dan penghargaan kepada pasangan, artinya Anda memvalidasi perasaannya. Ini menjadi tanda dia adalah orang yang penting dalam hidup.

Cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan cinta adalah meluangkan waktu untuk duduk dan benar-benar mendengarkan pasangan tanpa memegang ponsel ataupun laptop. Jangan pernah katakan, "Tunggu nanti," saat pasangan hendak bercerita. Jika sudah menikah, belum terlambat untuk mengembangkan keterampilan ini. Bicaralah dengan pasangan tentang hal itu dan dengarkan saran mereka.

Jika belum nikah, Anda dapat mengembangkan keterampilan seperti ini sekarang. Cobalah membangun keterampilan dalam persahabatan, di tempat kerja, dan dengan anggota keluarga. Yakinlah, Anda akan jauh lebih siap ketika menikah.

Baca juga: Ini Serunya Menikahi Sahabat Sendiri Seperti yang Dilakukan Lionel Messi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

1 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

Balikan dengan mantan adalah ide buruk dalam hubungan karena berpotensi gagal lagi dan sakit hati yang sama akan terulang.


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


David Beckham Ungkap Alasan Menikah dengan Victoria Beckham

3 hari lalu

David Beckham dan Victoria Beckham. Foto: Instagram/@victoriabeckham
David Beckham Ungkap Alasan Menikah dengan Victoria Beckham

David Beckham mengungkapkan banyak hal yang membuatnya jatuh cinta dan memilih Victoria Beckham menjadi istrinya.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

13 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


6 Sinyal Pasangan Egois

14 hari lalu

Ilustrasi lelaki egois. shutterstock.com
6 Sinyal Pasangan Egois

Anda sering bermasalah dengan pasangan yang selalu merasa benar sendiri? Berikut pendapat pakar yang mengindikasikan mungkin pasangan egois.


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

15 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk orang yang tidak nyaman dalam hubungan, simak enam tanda berikut.


Prioritaskan Karir, Populasi Lajang di Cina 239 Juta Jiwa

20 hari lalu

Seorang wanita memegang akta nikahnya saat pasangan berpartisipasi dalam pernikahan massal yang dipentaskan, yang diselenggarakan sebagai bagian dari acara perjodohan untuk menginspirasi para lajang untuk menikah, di daerah pinggiran kota Shanghai, 18 Mei 2013. REUTERS/Carlos Barria
Prioritaskan Karir, Populasi Lajang di Cina 239 Juta Jiwa

Perempuan di Cina enggan menikah karena khawatir akan menghambat perkembangan karir dan tak siap dengan beban anak.