Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Jika Siklus Menstruasi Anda Tidak Teratur

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi biasanya akan dimulai setelah 35-38 hari setelah menstruasi terakhir Anda. Jika menstruasi baru dimulai kembali enam minggu setelahnya, siklus ini dianggap terlambat. Ada beberapa penyebab keterlambatan menstruasi, seperti stres, penurunan atau penambahan berat badan, olahraga berat, pemakaian pengontrol kehamilan, dan lainnya.

Waspada Menstruasi Tidak Teratur

Keterlambatan dalam menstruasi tidak selalu disebabkan oleh penyakit. Perubahan gaya hidup hingga suasana hati dapat memicu menstruasi yang tidak lancar. Namun, berikut 5 kondisi yang patut diwaspadai jika menstruasi Anda tidak lancar atau mengalami keterlambatan menurut laman Healthline:

  • Kehamilan

Ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim, pendarahan implantasi bisa terjadi. Namun, pendarahan ini bukan berarti menstruasi. Kehamilan bisa jadi penyebab dari menstruasi yang berhenti atau tidak lancar. Untuk memastikannya, Anda dapat melakukan pengecekan di rumah sakit.

  • Keguguran

Keguguran mungkin saja terjadi jika yang mengalami juga tidak tahu bahwa mereka sempat hamil. Banyaknya pendarahan yang terjadi tergantung pada waktu lamanya kehamilan. Keguguran biasanya disertai dengan gejala kram, sakit perut atau panggul, dan sakit punggung.

  • Penyakit tiroid

Penyakit tiroid menyebabkan tubuh Anda memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid. Hormon ini memainkan peran penting dalam siklus menstruasi Anda. Jika tubuh tidak menghasilkan jumlah hormon tiroid yang tepat, siklus menstruasi Anda dapat terganggu. 

  • Sindrom ovarium polikistik

Kondisi ini membuat Anda memproduksi hormon pria di atas batas normal. Jenis ketidakseimbangan hormon ini dapat menghentikan terjadinya ovulasi.

  • Penyakit radang panggul

Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke vagina dan menyebar ke rahim dan saluran genital bagian atas. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui kontak seksual.

Kondisi lainnya yang jauh lebih jarang dijumpai meliputi penyempitan serviks atau stenosis serviks, kegagalan ovarium prematur, sindrom Asherman, hingga anemia atau kekurangan darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda dapat memeriksakan ke dokter kandungan agar tahu penyebab pasti menstruasi yang tidak lancar. Bisa jadi Anda diarahkan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Jika ternyata kondisi medis lah yang menyebabkan ini, Anda akan mendapatkan penanganan segera.

DINA OKTAFERIA 

Baca: Punya Anak Gadis Sebaiknya Mulai Bicarakan tentang Menstruasi Sejak Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

1 hari lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

4 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

11 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.