TEMPO.CO, Jakarta - Dominasi pemakaian tangan kanan atau kiri dapat menentukan hasil dari insiden stroke akut karena dapat memberikan petunjuk tentang sisi otak mana yang terpengaruh. Ini karena dominasi penggunaan tangan merupakan faktor penting dalam kinerja keterampilan motorik dengan tangan dominan digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan rekreasi.
Peneliti menemukan fakta orang kidal lebih cepat sembuh jika terkena stroke. Para peneliti telah mengamati penderita stroke memiliki tangan dominan yang terpengaruh oleh suatu insiden. Satu studi khusus menemukan pasien dengan tangan yang dominan kanan mengalami stroke di sisi kiri otak cenderung memulihkan kemampuan berbicara lebih lambat daripada yang kidal.
Dokter Athwal, konsultan neurologis di Pusat Rehabilitasi Stroke Rumah Sakit Wellington, Selandia Baru, mengatakan setiap masalah yang mempengaruhi otak, termasuk stroke, dapat bermanifestasi secara berbeda, tergantung pada penggunaan tangan.
“Ahli saraf biasanya bertanya kepada orang-orang apakah mereka kidal atau normal untuk lebih memahami efek stroke. Tangan mencerminkan sisi mana dari otak yang berisi belahan otak dominan dan sisi mana belahan otak yang tidak dominan," ujarnya.
Pada orang yang tidak kidal, misalnya, belahan otak yang dominan ada di sebelah kiri. Selanjutnya, beberapa penelitian menemukan stroke akan menghasilkan gejala yang berbeda, tergantung apakah itu terjadi di sisi kiri atau kanan otak. Sebagian besar pasien tidak kidal dan 70 persen pasien kidal memiliki pusat bahasa yang terletak di belahan kiri otak, 10 persen pasien kidal lain menggunakan kedua belahan otak untuk mengontrol fungsi bahasa.
“Satu perbedaan penting antara sisi kanan dan kiri adalah fungsi bahasa. Ini adalah kemampuan untuk mengekspresikan dan memahami bahasa dalam segala bentuk, bukan hanya berbicara. Pada hampir semua orang yang tidak kidal dan sekitar setengah dari orang yang kidal, pusat bahasa berada di sebelah kiri, di daerah yang disebut lobus temporal kiri.
Stroke di sini dapat mempengaruhi kemampuan untuk memahami atau mengekspresikan bahasa, atau keduanya. Karena bahasa adalah fungsi yang sangat penting, stroke di sisi kiri otak dapat memiliki dampak yang lebih besar daripada di kanan.
Ketika stroke mempengaruhi bagian sensorik dari korteks nonserebral, cedera dapat mengakibatkan cacat. Cedera akut pada satu sisi otak dapat menyebabkan pasien mengalami kekakuan tubuh di sisi yang bertentangan. Oleh karena itu, ketika stroke terjadi di sisi kanan otak, pasien yang pulih mungkin masih akan mengalami kekakuan pada bagian kanan.
Baca juga: Awas, Risiko Stroke dan Serangan Jantung Akibat Tekanan Kerja