TEMPO.CO, Jakarta - Rasa percaya diri atau PD yang rendah dapat membuat orang sering berusaha membuat orang lain senang meskipun membuang-buang waktu atau energi. Begitu kata psikolog Ni Made Putri Ariyanti dari Universitas Airlangga.
"Faktornya banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anak untuk menjadi pribadi yang membanggakan,” jelas Made.
Dia menjelaskan orang yang dijuluki people pleaser ini dapat merasa frustrasi karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan. Psikolog dari aplikasi konsultasi Riliv itu menjelaskan apa saja tanda-tanda people pleaser.
Pertama, sering meminta maaf padahal tidak bersalah. Bahkan, dia selalu siap disalahkan meski itu kesalahan orang lain sebab ia berpikir lebih baik minta maaf daripada dimusuhi atau dibenci orang lain. Tiada hari berlalu tanpa meminta maaf.
Kedua, orang yang sering mengorbankan diri demi kebahagiaan orang lain perlu validasi dari orang lain sebab dia percaya hanya pantas disukai jika sudah memberikan semua yang dimiliki untuk orang lain. Karena takut akan penolakan, dia akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang tersebut.
Ketiga, merasa bersalah saat melakukan sesuatu. Jawaban "ya" dilontarkan pada setiap kesempatan karena dia akan melakukan semua hal yang diminta orang lain. Misalnya, tidak ingin pergi ke sebuah acara tetapi tetap datang. Akhirnya, Anda merasa bersalah karena membuang-buang waktu padahal bisa mengisinya dengan kegiatan lain yang menyenangkan di rumah.
Made memberi cara untuk berhenti menjadi people pleaser, di antaranya menolak dengan sopan ajakan teman serta memberikan alasan yang jelas.
"Sebelum katakan 'tidak mau', mungkin menjadi penting untuk perlu menyadari kondisi diri. Penting menyadari apa penyebab kita ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang disuka dan tidak disuka," jelasnya.
Saat mengatakan tidak mau, perlu diberikan penjelasan namun jangan berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah mengajak, sayangnya aku tidak bisa hadir tapi lain kali beritahu ya."
Kemudian, minta maaf dengan sungguh-sungguh. Jangan meminta maaf hanya karena ingin merasa lebih baik mengenai diri sendiri. Selanjutnya, temukan validasi dari diri sendiri dan berhenti cari validasi serta apresiasi dari orang lain. Lakukan aktivitas yang membuat senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-teman tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.
"Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain," tuturnya.
Baca juga: 5 Tips Terbebas dari Rasa Tidak Percaya Diri