TEMPO.CO, Jakarta - Berita mengenai kebebasan penyanyi dangdut Saipul Jamil tengah menjadi sorotan. Bebasnya terpidana kasus pencabulan pada anak ini menuai kontroversi karena disambut meriah dan mendapat banyak tawaran pekerjaan usai keluar dari lapas.
Banyak masyarakat yang merasa marah karena pelaku pedofilia seperti Saipul Jamil masih mendapat panggung di dunia hiburan. Padahal, korban membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh dari trauma.
Pencabulan pada anak memang tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi ada beberapa cara agar resikonya dapat diminimalisir. Melansir dari Verywell Family, berikut adalah tips untuk menjaga anak dari predator seks:
- Mengajarkan anak untuk berkata tidak
Predator anak sangat pandai dalam mencari anak-anak yang takut atau enggan menentang orang dewasa. Oleh karena itu, ajarilah anak untuk berkata “Tidak!” secara lantang ketika seseorang memintanya melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman atau takut.
- Beritahu anak tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
Dalam segmen klasik The Oprah Winfrey Show yang tayang pada 1993, advokat keselamatan anak, Ken Wooden, bereksperimen terhadap anak-anak. Sebelum percobaan, para orang tua berasumsi bahwa anak mereka tidak akan berbicara atau pergi dengan orang yang tidak dikenal.
Ternyata, anak-anak yang berpartisipasi berhasil diajak pergi dari taman bermain dalam waktu rata-rata 35 detik. Hal ini menjadi pengingat bagi orang tua agar tidak berasumsi saja, melainkan juga harus memberi tahu anak dengan jelas tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
- Jangan fokus pada bahaya orang asing
Bagi anak-anak, konsep “orang asing” bisa sangat membingungkan. Mereka mungkin mengira jika orang asing adalah orang yang tampak menakutkan. Faktanya, berdasarkan eksperimen, anak-anak mudah mengikuti seseorang jika orang itu tampak ramah.
Selain itu, pelaku predator seks pun tidak selalu orang asing, tetapi juga orang-orang terdekat. Daripada memberi tahu anak agar tidak bicara dengan orang asing, ajari mereka untuk menemukan satpam, polisi, atau petugas informasi ketika mereka tersesat.
- Ajarkan anak tentang batasan
Beri tahu anak bahwa tidak boleh ada orang yang menyerbu ruang pribadi mereka atau terlalu dekat dengan mereka tanpa kehadiran salah satu orang tua maupun pengasuh.
- Buat daftar orang dewasa yang dapat dipercaya
Buatlah daftar orang dewasa yang bisa dipercaya seperti kakek, nenek, ataupun pengasuh. Selanjutnya, beri tahu anak agar tidak menerima ajakan pergi dari orang yang tidak disebutkan di dalam daftar atau yang belum diberi ijin orang tua.
- Jangan menanamkan ketakutan
Alih-alih fokus pada bahaya yang mungkin terjadi, berikanlah anak kepercayaan diri, kekuatan, dan alat untuk mencegah serta mengelola potensi bahaya. Rasa takut yang berlebihan justru akan membuat anak rentan dimanipulasi oleh ancaman.
- Manfaatkan sumber daya
Orang tua bisa menggunakan video atau situs di internet untuk mengenalkan anak-anak pada kiat keselamatan.
- Mengulang pesan
Agar terhindar dari predator seks, sampaikanlah tips keselamatan pada anak secara berulang. Ketika berada di tempat ramai, tanyakan pada anak tentang apa yang harus dilakukan ketika mereka tersesat serta siapa saja yang boleh dan bisa dimintai bantuan.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga:
Trans TV Minta Maaf karena Undang Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu di Kopi Viral