TEMPO.CO, Jakarta - Ada delapan jenis vitamin B, salah satunya B12. Vitamin B12 membantu tubuh memproduksi sel darah merah, memproses vitamin B9 (asam folat), mengubah makanan menjadi sumber energi, serta menjaga sistem saraf dan imunitas tubuh tetap sehat.
Vitamin B12 juga merupakan salah satu penyusun tubuh karena mendukung sistem saraf dan membantu pembentukan DNA. Kekurangan vitamin B12 yang berkepanjangan dapat memicu masalah kesehatan seperti disfungsi sensorik. Hilangnya penciuman mungkin merupakan tanda kadar vitamin B12 rendah, menurut sebuah penelitian.
Melansir Express, studi yang diterbitkan dalam International Forum of Allergy and Rhinology berusaha menyelidiki hubungan antara disfungsi penciuman dan kadar B12 yang rendah. Olfactory dysfunction (OD) atau disfungsi penciuman didefinisikan sebagai berkurangnya atau terdistorsinya kemampuan mencium selama mengendus (penciuman ortonasal) atau makan (penciuman retronasal).
Penelitian melibatkan 39 pasien dengan kadar vitamin B12 rendah dan 34 kontrol. Semua peserta menjalani pemeriksaan otorhinolaryngological (praktik medis yang melibatkan telinga, hidung, dan tenggorokan) dan tes laboratorium. Mereka menggunakan tes Sniffin' Stick untuk menganalisis fungsi penciuman.
Kedua kelompok dalam penelitian ini dibandingkan untuk hasil tes bau. Korelasi hasil uji penciuman dengan data demografi dan laboratorium diselidiki pada kelompok yang kekurangan vitamin B12. Pada kelompok yang kekurangan vitamin B12, hilangnya penciuman terlihat jelas pada 56,4 persen pasien tetapi tidak ada subjek dalam kelompok kontrol yang mengalami disfungsi penciuman. Dalam penelitian ini, peneliti menunjukkan untuk pertama kali bahwa disfungsi penciuman dapat terjadi pada pasien dengan defisiensi vitamin B12.
“Terlepas dari korelasi negatif usia dengan skor identifikasi bau, tidak ada parameter lain yang dipelajari yang menunjukkan korelasi dengan disfungsi penciuman,” catat para peneliti.
Sementara itu, gejala kekurangan B12 lain termasuk kelelahan ekstrem, kurang energi, sesak napas, lemah, sakit kepala, kulit pucat, detak jantung dapat dirasakan (palpitasi), mendengar suara yang berasal dari dalam tubuh bukan dari sumber luar (tinnitus), serta kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Perawatan untuk yang kekurangan vitamin B12 tergantung pada apa penyebab kondisi tersebut. Biasanya, orang dapat dengan mudah diobati dengan suntikan atau tablet untuk menggantikan vitamin yang hilang. Untuk mencegah kekurangan vitamin B12, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi menu makanan yang kaya vitamin B12, seperti unggas, daging, makanan laut, produk olahan susu, dan telur.
Baca juga: Macam Suplemen yang Baik buat Kesehatan Otak