Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trauma Pelecehan Seksual Sulit Sembuh, Ini Kata Pakar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pelecehan seksual. Therailmedia.com
Ilustrasi pelecehan seksual. Therailmedia.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Trauma akibat pelecehan seksual bisa terbawa seumur hidup. Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dicky Pelupessy, mengatakan sulit untuk benar-benar mengetahui kapan trauma akibat pelecehan seksual dapat sembuh sempurna.

“Kita tidak pernah tahu kapan luka itu akan sembuh. Trauma itu pada dasarnya kata lain dari luka. Jadi luka yang tertutup, kita tidak pernah tahu kapan tertutupnya,” kata Dicky.

Ia mengatakan trauma yang timbul akibat mengalami pelecehan seksual tidak dapat secara pasti dapat diketahui. Hal tersebut tergantung dari seberapa besar trauma yang dirasakan. Sulitnya mengetahui apakah korban telah memaafkan pelaku, melupakan kejadian, atau mengikhlaskan kejadian tersebut juga menjadi hal kedua yang membuat korban kesulitan pulih dari trauma. Lebih lanjut, dia menjelaskan luka psikologis yang berdampak pada korban memiliki waktu pemulihan tak kenal waktu, seberapa lama trauma tersebut akan terus ada.

“Munculnya luka itu, konsepnya kita tidak akan pernah bisa pastikan. Kalau kita jatuh, langsung terlihat lukanya. Tapi trauma terhadap jatuh, itu munculnya mungkin tidak sekarang. Munculnya bisa pekan depan, bulan depan, atau tahun depan, tergantung seberapa traumatis peristiwa itu,” jelasnya.

Dicky juga membeberkan pelecehan seksual tidak hanya dapat merenggut rasa percaya diri korban tetapi juga rasa aman, kepercayaan terhadap orang lain, harapan korban pada masa depan, serta rasa diri yang berharga. Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada orang lain yang tidak merasakan untuk tidak menganggap sepele seberapa lama kejadian tersebut telah menimpa seseorang. Sebaliknya, ia meminta orang tua dan orang-orang di sekitar korban mempertimbangkan kondisi psikologis korban.

“Kondisi korban harus dipertimbangkan. Kita tidak tahu korban sudah pulih dari kesakitan atau belum dan kalau berbicara soal pemulihan korban, salah satunya apakah kemudian pelaku sudah termaafkan atau belum,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyarankan orang tua dari anak yang menjadi korban pelecehan seksual untuk terus memberikan pendampingan dan menjalankan tugas sebagaimana wajarnya. Dia menyarankan orang tua tidak menyalahkan anak karena akan membuatnya semakin terluka.

“Yang dapat pendampingan saja itu tidak mudah untuk bisa pulih, apalagi kalau kita temukan dia yang tidak memiliki kemungkinan (untuk didampingi),” katanya.

Untuk orang tua dari anak yang bukan merupakan korban pelecehan seksual, Dicky menyarankan untuk memberikan edukasi seputar pertahanan diri yang dapat digunakan anak untuk melindungi diri dari bahaya.

“Itu akan meningkatkan confidence mereka menghadapi terjadinya hal-hal yang akan menyakiti, meskipun tidak menjamin orang tidak akan terluka. Orang tetap bisa terluka walaupun ada upaya, tapi setidaknya ada perlawanan. Itu akan memberikan dampak yang berbeda,” ucapnya.

Baca juga: 8 Tips Bagi Orang Tua untuk Menjaga Anak dari Predator Seks

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

3 hari lalu

Kuasa hukum seorang perempuan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), melaporkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis, 18 April 2024. Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu karena melakukan perbuatan asusila. Tempo/Yohanes Maharso
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.


Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

5 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga tertidur saat mengikuti sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dan pemohon capres dan cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 4 April 2024. Adapun agenda sidang hari enam perkara PHPU Pilpres 2024 mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan pihak terkait capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pihak terkait menghadirkan 8 ahli dan 6 saksi pada sidang sengketa Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

7 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

10 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

13 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

27 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

28 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

29 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

32 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.