Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khasiat Buah Matoa untuk Kekebalan Tubuh dan Kesuburan Pria

Reporter

image-gnews
Pohon dan buah Matoa. Wikipedia/Tauolunga
Pohon dan buah Matoa. Wikipedia/Tauolunga
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMatoa merupakan salah satu jenis buah dari tanaman yang berasal dari Papua. Buah ini memiliki nama asli Pometia pinnata yang juga dikenal dengan sebutan Ton atau Taun.

Buah matoa mempunyai tekstur yang kenyal dan berwarna bening seperti buah kelengkeng atau rambutan. Rasanya pun juga hampir sama dengan kedua buah tersebut. 

Batang pohon buah matoa bisa mencapai ukuran 20 meter dan menghasilkan buah yang berbentuk lonjong. Pohon buah itu hanya bisa tumbuh di daerah tropis dari mulai bulan Juli hingga Oktober di setiap tahunnya.

Dilansir dari journal.unimma.ac.id, berdasarkan hasil studi dalam Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, buah matoa mengandung nutrisi dan antioksidan yang cukup tinggi. Senyawa nutrisi mampu menghasilkan vitamin C dan vitamin E, mineral, serta tanin sangat baik bagi kesehatan tubuh.

Sedangkan antioksidan dalam buah matoa berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada tubuh. Adapun manfaat lain dari buah matoa ini antara lain:

1. Menurunkan tekanan darah

Khasiat dari buah matoa yang pertama adalah dapat membantu mengontrol tekanan darah. Ekstrak buah matoa ini mengandung zat diuretik yang berguna untuk meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Bila tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan (termasuk dari pembuluh darah), maka tekanan darah akan berangsur-angsur menurun. 

2. Membantu memelihara sistem kekebalan tubuh

Buah matoa yang terkenal akan rasa manisnya ini juga memiliki kandungan gizi yang beragam, di antaranya vitamin C danvitamin  E.  Vitamin C yang terdapat dalam buah ini bermanfaat untuk memelihara sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kandungan vitamin E sangat baik untuk kesehatan kulit dan kesuburan pria. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Berguna melawan penyakit infeksi

Buah matoa ternyata juga berguna untuk melawan penyakit infeksi. Sifat antioksidan dan antibakteri yang ada pada ekstrak kulit matoa dipercaya dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran napas dan saluran kemih.

4. Membantu mencegah penyakit berbahaya 

Khasiat lain yang bisa didapatkan dari mengonsumsi buah matoa adalah bisa menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit  stroke, diabetes, dan kanker. Hal ini disebabkan karena buah matoa sangat kaya akan zat tanin.

Zat tanin dalam buah matoa berfungsi untuk melawan efek radikal bebas yang muncul di dalam tubuh. Efek radikal bebas ini jika dibiarkan terus-menerus akan berujung menjadi penyakit kronis.

PRIMANDA ANDI AKBAR 

Baca: 9 Buah Lokal Khasiatnya Menghaluskan Kulit Sampai Cegah Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konservasi Indonesia: Burung Papua Terancam Perburuan, Pembukaan Lahan hingga Infrastruktur

2 hari lalu

Senior Vice President and Executive Chair, Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, dan , Tokoh Budaya Fakfak, Fredrikus Warpopor,saat peluncuran dan diskusi buku berjudul 'Burung-burung dalam Tinjauan Budaya Mbaham Matta, Fakfak', di Serambi Salihara, Jakarta, Jumat 11 Oktober 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Konservasi Indonesia: Burung Papua Terancam Perburuan, Pembukaan Lahan hingga Infrastruktur

Menurut Konservasi Indonesia, populasi burung Papua terancam oleh perburuan, pembukaan lahan dan pembangunan infrastruktur..


Konservasi Indonesia Dokumentasikan Keragaman Burung Fakfak Papua dalam Buku

2 hari lalu

Senior Vice President and Executive Chair, Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, (paling kiri), Tokoh Budaya Fakfak, Fredrikus Warpopor (tengah), dan Ady Kristanto (kanan) dari Birdwatcher and Wildlife Photography Enthusiast, saat peluncuran dan diskusi buku berjudul 'Burung-burung dalam Tinjauan Budaya Mbaham Matta, Fakfak', di Serambi Salihara, Jakarta, Jumat 11 Oktober 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Konservasi Indonesia Dokumentasikan Keragaman Burung Fakfak Papua dalam Buku

Buku yang diterbitkan Konservasi Indonesia itu memotret 76 burung di Fakfak Papua, dengan melibatkan warga lokal.


Tetap Bisa Hamil, Penderita PCOS Tak Berarti Mandul

3 hari lalu

Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)
Tetap Bisa Hamil, Penderita PCOS Tak Berarti Mandul

Dokter kandungan menjelaskan PCOS lebih tepat disebut subfertilitas, yakni menurunnya kemampuan untuk memiliki keturunan, bukan mandul sepenuhnya.


Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat Dimulai Tahun Depan, Nilai Investasinya Lebih dari US$ 1 Miliar

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (keempat kanan) dan sejumlah Dirut BUMN menekan serune peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023. Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pabrik Pupuk Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) PT PIM yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun. ANTARA FOTO/Rahmad
Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat Dimulai Tahun Depan, Nilai Investasinya Lebih dari US$ 1 Miliar

Proyek pembangunan pabrik pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) di Fak Fak, Papua Barat akan dimulai pada awal tahun 2025.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

5 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

Dua anggota TPNPB-OPM itu diduga kerap terlibat dalam serangkaian penembakan di Puncak Jaya, Papua Tengah.


KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

8 hari lalu

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya, saat ditemui usai peluncuran Laporan Hari Bhayangkara pada Senin, 1 Juli 2024 di Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

KontraS: sebanyak 64 peristiwa tersebut menyebabkan 75 orang luka-luka dan 18 orang tewas.


Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

8 hari lalu

Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) saat diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus di Silang Monas, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2024. Selain itu, Yonif PDR juga dapat membantu masyarakat dalam hal pertanian, peternakan, dan perikanan. TEMPO/Subekti
Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut ide pembentukan lima Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua berasal dari Menhan Prabowo Subianto.


Manfaat Buah Nanas, Solusi untuk Penyakit Radang Sendi hingga Kesehatan Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
Manfaat Buah Nanas, Solusi untuk Penyakit Radang Sendi hingga Kesehatan Jantung

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat terbantu dengan mengonsumsi nanas. Apa saja manfaat buah nanas bagi kesehatan?


TNI Tak Mau Tarik Pasukan dari Nduga seusai Pilot Susi Air Dibebaskan

10 hari lalu

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berfoto bersama prajurit batalyon infanteri penyangga daerah rawan Papua selepas acara peresmian yonif penyangga di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
TNI Tak Mau Tarik Pasukan dari Nduga seusai Pilot Susi Air Dibebaskan

TNI mengklaim situasi keamanan di Nduga bakal berisiko terancam kembali jika personel militer ditarik.


Pengamat Sebut Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua Berpotensi Ciptakan Kekerasan dan Praktik Pelanggaran HAM

10 hari lalu

Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) saat diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus di Silang Monas, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2024. Yonif PDR merupakan satuan yang berfungsi untuk mengamankan objek vital, seperti bandara dan pelabuhan. TEMPO/Subekti
Pengamat Sebut Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua Berpotensi Ciptakan Kekerasan dan Praktik Pelanggaran HAM

Pengamat militer menilai pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di lima wilayah Papua berpotensi menciptakan kekerasan dan praktik pelanggaran HAM.