TEMPO.CO, Jakarta - Mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso, menderita Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL). Sebelumnya Ari pernah bercerita kalau dirinya harus dilarikan ke rumah sakit saat hendak syuting video musik lagu barunya. Ari harus menginap di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan USG dan CT Scan.
Ari ditangani langsung oleh Rino Alvani Gani, profesor dan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Premier Bintaro. Dokter Gani akhirnya meminta Ari melakukan CT Scan abdomen. Hasil CT Scan menunjukkan ada sesuatu yang tumbuh di luar kewajaran. “Tempatnya di limpa dan limpa bukan alat pencernaan, tapi sistem imunitas kita,” ujarnya.
Sebelum tersiar kabarnya menderita kanker, Ari sudah jarang terlihat di televisi bahkan dk kanal Youtube-nya. Hal ini membuat banyak masyarakat bertanya-tanya mengenai kabarnya. Lantas apa itu kanker DLBCL yang diderita Ari?
Dilansir dari cancersupportcommunity.org, DLBCL adalah salah satu bentuk paling umum dari non-Hodgkin lymphoma (NHL). NHL menggambarkan sekelompok kanker darah yang berkembang di sel darah putih (leukosit).
DLBCL biasanya dimulai sebagai massa atau tumor di kelenjar getah bening. Itu bisa dimulai di banyak tempat berbeda di tubuh. Ini dianggap sebagai bentuk limfoma agresif yang berarti pertumbuhannya cepat. Meski begitu, pengobatan seringkali efektif, dan beberapa pasien sembuh.
Bagian tubuh paling umum yang kerap menjadi salah satu timbulnya DLBCL yaitu tulang, otak atau sumsum tulang belakang, gastrointestinal, sinus, testis, tiroid, dan kulit. Adapun gejala yang ditimbulkan dari DLCBL ini yaitu kelenjar getah bening tumbuh lebih besar dari biasanya sehingga dapat dirasakan. Ini juga dapat menyebabkan gejala B, yaitu demam yang tidak dapat dijelaskan, keringat malam yang basah kuyup, dan penurunan berat badan.
Berdasarkan lymphoma.org, DLBCL menjadi penyakit yang paling umum di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, terhitung sekitar 22 persen dari kasus NHL sel B yang baru didiagnosis di Amerika Serikat. Lebih dari 18.000 orang didiagnosis dengan DLBCL setiap tahun.
Meskipun dapat terjadi pada masa kanak-kanak, kejadian DLBCL umumnya meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar pasien berusia di atas 60 tahun saat diagnosis.
GERIN RIO PRANATA
Baca juga: Ari Lasso Umumkan Terkena Kanker Limfoma Stadium 2