TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kedatangan vaksin produksi Sinovac dalam bentuk jadi sejumlah 5 juta dosis pada Senin, 6 September 2021. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-50 dan tepat 10 bulan sejak kedatangan vaksin tahap pertama.
Dilansir dari laman covid19.go.id, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Koordinator Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kedatangan vaksin ini menegaskan bahwa pemerintah berupaya keras memenuhi kebutuhan stok vaksin COVID-19 untuk digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia.
Airlangga juga mengatakan bahwa kedatangan vaksin dalam bentuk jadi dari Sinovac membuat secara total vaksin Sinovac yang diperoleh Indonesia sejumlah 33 juta dosis, sedangkan total vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang telah diterima adalah 153,9 juta.
Sedangkan untuk merek vaksin lain, Airlangga menyampaikan bahwa untuk saat ini Indonesia telah mendapatkan vaksin AstraZeneca sebanyak 19,5 juta dosis, Moderna sebanyak 8 juta dosis, Pfizer sebanyak 2,75 juta dosis, Sinopharm sebanyak 8,25 juta dosis.
Secara keseluruhan Indonesia telah kedatangan sebesar 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merek baik masih dalam bentuk bulk atau vaksin jadi. Dengan begitu, ia meyakinkan bahwa stok vaksin aman.
Airlangga juga meyakinkan bahwa seluruh vaksin yang dimiliki Indonesia telah melalui uji klinis sehingga dapat dipastikan aman dan berkhasiat. Seluruh vaksin juga telah melalui evaluasi dari BPOM, rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), WHO, dan para ahli.
Karena itu, ia menyerukan agar masyarakat tidak pilih-pilih terhadap merek vaksin. “Vaksin terbaik, adalah vaksin yang tersedia,” kata Hararto seperti dikutip oleh Tempo dari laman covid19.go.id, Senin 6 September 2021.
Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo juga sudah memerintahkan menteri dan kepala daerah untuk mempercepat proses vaksinasi dan distribusi vaksin yang merata.
Airlangga juga mengatakan bahwa hingga tanggal 5 September 2021, sebanyak 66,78 juta masyarakat telah memperoleh dosis pertama dan 38,2 juta dosis kedua, vaksinasi dosis ketiga sebesar 713 ribu. Sehingga total sudah 105,7 juta dosis vaksin dan Indonesia menempati urutan ke-6.
Meski stok vaksin aman dan vaksinasi massal terus berlanjut, Airlangga tetap mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan karena itu langkah penting untuk pemulihan kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Boks Penyimpan Vaksin, Ringan dan Mudah Dibawa