TEMPO.CO, Jakarta - Kanker DLBCL merupakan salah satu kanker yang biasanya tumbuh pada bagian tumor di kelenjar getah bening. Itu bisa dimulai di banyak tempat berbeda di tubuh. Ini dianggap sebagai bentuk limfoma agresif yang berarti pertumbuhannya cepat. Meski begitu, pengobatan seringkali efektif dan beberapa pasien sembuh. Namun, masyarakat perlu mengetahui jenis-jenis dari dari kanker DLCBL tersebut. berikut kami paparkan.
Berdasarkan Leukimia Foundation, DLBCL dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Usia rata-rata diagnosis adalah 60-65 tahun. Namun, DLBCL juga dapat mempengaruhi anak-anak. Ini sedikit lebih umum pada pria daripada pada wanita. Ini bukan karena infeksi dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
DLBCL dapat berkembang di kelenjar getah bening atau di "situs ekstranodal" (area di luar kelenjar getah bening) seperti saluran pencernaan, testis, tiroid, kulit, payudara, tulang, otak, atau pada dasarnya setiap organ tubuh. Ini mungkin terlokalisasi (di satu tempat) atau umum (menyebar ke seluruh tubuh). Menukil kanal lymphoma.org, meskipun limfoma agresif, DLBCL dianggap berpotensi dapat disembuhkan.
Karena itu, perawatan yang paling sering digunakan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan cara kemoterapi. Hal ini dikarenakan sel kanker DLBCL sangat sensitif dengan unsur-unsur yang digunakan dalam kemoterapi. Meskipun DLBCL adalah jenis NHL yang tumbuh cepat, kemoterapi efektif bagi banyak orang. DLBCL dapat kembali (berulang) setelah pengobatan pertama diberikan.
Berdasarkan Canadian Cancer Society, kemoterapi digunakan untuk mengobati semua tahap DLBCL. Kemoterapi kombinasi yang paling sering digunakan pertama kali untuk mengobati DLBCL adalah CHOP. R-CHOP adalah kombinasi kemoterapi yang sama dengan rituximab (Rituxan). Adapun obat-obat yang digunakan yaitu, siklofosfamid (Cytoxan, Procytox), doksorubisin (Adriamycin), vincristine (Oncovin), dan prednisone.
Sedangkan untuk mengobati DLBCL stadium 1—bahkan stadium 2—terapi radiasi sinar eksternal juga dapat diberikan. Ketika DLBCL berkembang di testis, terapi radiasi dapat diberikan ke testis lainnya untuk mencegah penyebaran sel limfoma. Lebih lanjut, terapi radiasi diberikan setelah kemoterapi untuk tahap DLBCL yang lebih lanjut. Ini digunakan jika masih ada penyakit di area kecil atau jika ada area lain dengan tumor yang berukuran 10 cm atau lebih.
Yang terakhir, penanganan kanker DLBCL juga bisa dilakukan dengan transplantasi sel induk. Pasien dengan DLBCL yang tidak hilang dengan pengobatan atau yang kembali (berulang) setelah pengobatan dapat ditawarkan pengobatan alternatif. Perawatan ini mungkin termasuk jenis kemoterapi lain atau transplantasi sel induk. Transplantasi sel induk dapat menjadi pilihan untuk merespon kemotrapi DLBCL sebelumnya.
GERIN RIO PRANATA
Baca juga: Apa Itu Kanker DLBCL yang Diidap Penyanyi Ari Lasso?