TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Sport Injury and Arthroscopy Primaya Hospital Bekasi Timur, Evan mengingatkan agar tetap memperhatikan sekecil apapun keluhan yang terasa saat olahraga. Sebab ada berbagai penyebab cedera olahraga, namun kerap tidak disadari.
"Kita perlu waspada dengan ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan," kata Evan dalam keterangan tertulis. Ciri-ciri awal cedera yang sering dianggap sepele itu antara lain timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau bengkak yang timbul tenggelam. "Jika terus terabaikan, ciri-ciri awal cedera tersebut dapat berdampak buruk pada proses penyembuhannya."
Selain ciri cedera yang terbilang ringan tadi, Evan menyampaikan tanda cedera olahraga dengan kondisi yang lebih berat. Di antaranya ada luka, kelainan bentuk pada anggota tubuh, deformitas atau patah tulang, bengkak, hingga tidak bisa menggerakkan anggota tubuh saat berolahraga.
Adapun bagian tubuh yang berpotensi cedera saat olahraga adalah tulang, otot, ligamen, dan tendon. Pada tulang, kondisi yang kerap terjadi adalah patah tulang dan tulang yang retak. "Ini biasanya disebabkan oleh overuse pada pelari atau penari ballet," kata Evan. Sementara cedera otot berupa risiko putusnya otot dan memar pada otot.
Mengenai cedera di ligamen, Evan mengatakan gangguan terjadi pada jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya. Lalu tendon adalah jaringan tebal yang berfungsi menempelkan otot ke tulang. "Semua jenis cedera harus diperiksa ke dokter karena banyak yang dianggap biasa, namun di kemudian hari menimbulkan masalah yang serius," katanya.
Untuk mencegah cedera ketika berolahraga, Evan menghimbau agar beristirahat dan pemanasan yang cukup sebelum olahraga. Gunakan juga peralatan olahraga yang sesuai, mengukur kemampuan diri ketika berolahraga karena anantomi tubuh setiap orang berbeda. Penting juga untuk berolahraga di lingkungan yang tepat.
"Lakukan pola olahraga yang konstan, tidak berubah-ubah," kata Evan. Misalkan latihan kardiovaskulas dua kali seminggu dan latihan kekuatan dua kali seminggu, lalu pertahankan pola ini seterusnya.
Baca juga:
7 Sebab Cedera Saat Olahraga dan Cara Penanganannya
