TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh manusia secara harfiah adalah tentang apa yang dimakan, minum, dan bagaimana berperilaku dalam kehidupan nyata. Itu dimulai dengan menghindari beberapa kebiasaan umum yang dapat merusak fungsi optimalnya. Beberapa di antaranya sering dilakukan tanpa menyadarinya.
Kebiasaan ini mungkin tidak berbahaya, tetapi nyatanya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh, melansir Eat This. Kebiasaan apa saja itu?
Tidak vaksinasi
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan di masa pandemi Covid-19 adalah mendapatkan vaksinasi. Vaksin Covid-19 tidak hanya dapat menyelamatkan hidup tetapi juga mengurangi risiko terkena long Covid, sindrom kronis dari gejala yang melemahkan, yang sampai sekarang belum diketahui pengobatan atau penyembuhan yang efektif. Selain itu, sebagian besar orang yang dirawat di rumah sakit atau meninggal karena Covid tidak divaksinasi, menurut para ahli.
Kurang tidur
Saat tidur, Anda memberikan waktu untuk sistem tubuh utama untuk memperbaiki diri. Ketika kurang istirahat, jantung, otak, dan sistem kekebalan tubuh tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Semakin banyak penelitian yang mengaitkan kualitas tidur yang buruk dengan berbagai penyakit serius, termasuk kanker, penyakit jantung, dan demensia. Untuk mendapatkan tidur yang cukup, orang dewasa disarankan tidur 6-8 jam di malam hari.
Stres
Sudah menjadi rahasia umum stres dapat berdampak buruk pada tubuh, baik secara fisik maupun mental. Stres kronis menyebabkan otak memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang memiliki sejumlah efek fisik negatif, termasuk sistem kekebalan tubuh yang melemah. Orang yang mengalami stres kronis lebih rentan terhadap flu biasa dan infeksi virus seperti flu. Kelebihan kortisol juga memberitahu tubuh untuk menyimpan kelebihan lemak perut, yang meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Minum alkohol berlebihan
Minum terlalu banyak alkohol meningkatkan risiko penyakit jantung, infeksi pernapasan, sepsis, dan setidaknya tujuh jenis kanker. Selain itu, minum alkohol berlebihan merupakan faktor risiko utama demensia. Untuk menghindarinya, minumlah secukupnya, tidak lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita.
Kesepian
Pandemi Covid-19 membuat kita berhadapan dengan apa yang para ilmuwan sebut dengan epidemi diam simultan alias kesepian. Kesepian memicu respons stres yang menyebabkan peradangan di tubuh, yang berpotensi mengganggu jantung, sistem kekebalan tubuh, dan otak. Studi telah menemukan orang yang melaporkan kesepian memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dan menghadapi prognosis yang lebih buruk.
Baca juga: Stop Kebiasaan Buruk Ini Ketika Usia Sudah Lewat 50 Tahun