TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 10 September, merupakan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia atau World Suicide Prevention Day (WSPD) yang diperingati setiap tahunnya. Peringatan ini diselenggarakan oleh International Association of Suicide Prevention (IASP) dan didukung oleh Wolrd Health Organization (WHO).
Dilansir dari laman IASP, tema yang diusung pada World Suicide Prevention Day tahun ini adalah “Creating Hope Through Action.” Tema ini diambil dengan harapan masalah bunuh diri di masyarakat dapat dihindari dengan adanya tindakan kolektif.
Pikiran mengenai bunuh diri dapat dirasakan oleh setiap orang. Namun, dengan meningkatkan kesadaran, mengurangi stigma mengenai bunuh diri, dan mendorong adanya informasi yang terbuka, maka semua orang dapat berperan untuk mengurangi angka bunuh diri di seluruh dunia.
Menurut data WHO, setiap 40 detik, satu orang di suatu tempat di dunia meninggal karena bunuh diri. Jika melihat angkanya, lebih dari 800 ribu orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun. Bunuh diri juga menjadi penyebab utama kematian pada anak yang masih berusia 15-19 tahun.
Bunuh diri kebanyakan dilakukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan menyumbang angka 77 persen dari seluruh kasus. Metode yang dilakukan untuk menghilangkan nyawa ini biasanya dengan mengonsumsi pestisida, menggantung diri, dan dengan bantuan senjata.
World Suicide Prevention Day pertama kali diperingati pada 2003 bersama dengan WHO. Acara yang dilakukan berbasis advokasi dan komunikasi yang bertujuan menjangkau organisasi, pemerintah, dan masyarakat umum di seluruh dunia untuk menyebarkan pesan bahwa bunuh diri dapat dicegah.
World Suicide Prevention Day terus berkembang dari tahun ke tahun dan kini ada lebih dari 60 negara yang berpartisipasi. Acara yang dilakukan untuk mengampanyekan pencegahan bunuh diri ini berfokus pada edukasi, konferensi pers, dan konferensi publik. IASP mengatakan ada jutaan orang di seluruh dunia yang terhubung dengan World Suicide Prevention Day di internet.
Pandemi virus corona yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini turut berimbas pada kesehatan mental banyak orang. World Suicide Prevention Day 2021 diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa semua orang dapat berkontribusi untuk mengurangi angka bunuh diri dengan memberi sinyal bagi mereka yang memiliki pikiran bunuh diri bahwa ada harapan dan bahwa kita peduli dan ingin melindungi mereka.
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580
MAGHVIRA ARZAQ KARIMA
Baca juga:
Eks Presiden Bolivia Depresi Berat, Mencoba Bunuh Diri di Penjara